FOKUSMANADO.COM / Prabowo Subianto |
Untuk itu, menurut pengamat komunikasi dari Universitas Indonesia Ade Armando, pengenalan tokoh memang diperlukan. Tokoh harus mulai diperkenalkan dalam waktu lama, mulai dari wajahnya, gagasan-gagasan, dan program. Publik harus tahu kualitas tokoh-tokoh itu, seberapa mampu, dan seberapa bersih mereka.
”Jangan sampai rakyat memilih berdasar kesan-kesan sesat,” ujarnya, Selasa (01/01/13) sore.
"Nama Prabowo acap kali berada di posisi pertama dalam beberapa jajak pendapat lembaga survei sebagai tokoh diunggulkan dalam pemilihan presiden 2014. Bahkan, dalam jajak pendapat terbaru versi surat kabar the Wall Street Journal, namanya bertengger di puncak, jauh meninggalkan para pesaingnya, termasuk mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputeri,"tandasnya.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Lingkar Madani Untuk Indonesia Ray Rangkuti, kondisi itu terjadi karena munculnya keinginan publik terhadap figur dianggap tegas dan bersih. Sehingga para pemilih tidak lagi mempersoalkan kesalahan-kesalahan, terutama pelanggaran hak asasi di masa lalu.
"Pemilih tidak terlalu melirik isu-isu HAM, yang dipentingkan itu kemampuan membuat keputusan cepat, tegas, dan rekam jejak bersih. Dalam konteks itu, nama Prabowo naik," kata dia.
Ditambahkannya, namun demikian, hasil survei tidak menjadi jaminan bagi Prabowo bakal menang.
"Sebab, posisi pemilih di Indonesia masih sangat beragam dan dapat berubah sewaktu-waktu,"tukasnya.(Red)
COMMENTS