Dr Djouhari Kansil MPd, saat berada di atas mimbar |
Dalam khotbahnya yang di ambil dari Kitab Kudus Perjanjian Baru 2 Korintus 5:11-21 Kansil menyebutkan sedikitnya tiga hal tentang damai, pertama orang bisa merasa damai karena dipengaruhi faktor dari luar dirinya yaitu merasa ada ketenangan, ketenteraman dan tidak ada gangguan dalam hidupnya, kedua damai secara batinia dalam hidup berkeluarga tanpa adanya percekcokan dan perkelahian serta yang ketiga yaitu damai yang datang dari Tuhan.
Menurut Kansil, damai dari Tuhan itulah yang sempurna dan kekal yaitu kedamaian dari Tuhan Yesus lewat kematiannya dikayu salib adalah untuk semua orang, supaya mereka yang hidup tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri, tetapi untuk Dia, yang telah mati dan telah dibangkitkan untuk mereka.
namun diakuinya, manusia sering lupa diri atas pendamaian yang diberikan secara cuma-cuma oleh Tuhan Yesus kepada kita. Untuk hal itu Paulus mengingatkan jemaat di Korintus, karena mereka dalam hidupnya hanya lebih mementingkan kehidupnya sendiri dengan hal-hal lahiriah dan bukan batinia ketimbangan memikirkan orang lain.
“Jadi siapa yang ada didalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang. Dan semuanya ini dari Allah, yang dengan perantaraan Kristus telah mendamaikan kita dengan diri-Nya dan yang telah mempercayakan pelayanan pendamaian itu kepada kami”, jelas Pnt. Djouhari Kansil.
Karena itu, Kansil berharap memasuki tahun yang baru ini hendaklah kita saling menghidupkan, bukan saling mematikan. Kita boleh belajar dari filosofi DR. Sam Ratulangi Sitou Timou Tumou tou artinya manusia hidup adalah untuk memanusiakan orang lain.
"Jika hal itu kita lakukan maka kedamaian, sukacita dan pengharapan dari Allah akan menjadi bagian hidup kita di sepanjang tahun 2013,"ujar Wakil Gubernur Sulut itu.
Turut hadir Asisten Administrasi Umum Drs. Edwin Silangen, MS, Inspektur Provinsi Jeffry korengkeng, SH MH.(Alex)