Gubernur Sulut S H Sarundajang saat berada di Restotant Wisata Bahari bersama rombongan dari Negara Jerman |
Menurut Sarundajang, Politeknik Geothermal, sangat penting bagi kami dalam rangka mendidik generasi muda sulut untuk menguasai tehknoligi terbarukan itu.
"Karena itu, saya menyambut baik kedatangan Menteri Dirk Niebel bersama Dirjen untuk Eropa, Timur Tengah dan Asia DR. Uta Bollof dan beberapa pejabat penting, pengusaha dan Dubes Jerman untuk Indonesia DR. George Witshel yang telah berkunjung di daerah Nyiur Melambai dalam rangka pengembangan Sumber Daya Alam energi di sulut seperti geothermal di lahendong, kota kotamobagu serta tenaga surya di bunaken,"ujarnya.
Sarundajang mengharapkan, usaha-usaha seperti ini dapat dikembangkan lebih lanjut di daerah ini karena potensinya tersedia cukup besar, Sembari menawarkan kepada pihak Jerman untuk pengembangan Internasional Hup Port, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Bitung serta kerjasama investasi lainnya, seperti pariwisata dan perdagangan,"jelasnya.
Yang tak kalah pentingnya yang di tawarkan Gubernur dua periode hasil pilihan rakyat sulut yaitu industri yang terbarukan yaitu dibangunnya politeknik geothermal di sulut.
Sementara Asisten Administrasi Umum Setda Provinsi Sulut Drs. Edwin Silangen MS saat menjemput kedatangan Menteri Ekonomi Pembangunan Jerman Dirk Niebel bersama rombongan di VVIP Pemprov Bandara Sam Ratulangi Manado, Kamis siang menyebutkan, Menteri Niebel terkesan baik dengan dunia invstasi yang ada di Indonesia.
"Indonesia menurut Niebel merupakan negara yang sangat terbuka dengan dunia investasi termasuk Provinsi Sulut,"ungkapnya.
LanjutnyA, karena itu selama dua hari berada di Sulut Menteri Niebel dan rombongan telah dan akan berkunjung di Lahendong, Kotamobagu dan Bunaken.
"Alasannya mereka sangat tertarik dengan potensi energi terbarukan, karena dinilai potensinya sangat besar,"tuturnya seraya menambahkan, dalam kunjungan ini, Menteri juga ikut membawa serta para investor yang telah lama berinvestasi listrik di Indonesia serta dari Bank Pembangunan Jerman.
"Dari 33 Provinsi yang ada di Indonesia Menteri hanya mendatangi Solo dan Sulut, kedatangan ke sulut menggunakan pesawat kenegaraan Bundes Federal Republik,"pungkas mantan Karo Pemerintahan dan Humas itu.(Alex)