FOKUSMANADO.COM / William Sidis |
Pada usia 8 tahun ia mengajari dirinya sendiri bahasa Latin, Yunani, Rusia, Prancis, Jerman, Ibrani, Armenia dan Turki. Ia akhirnya dapat menguasai 40 bahasa dan kabarnya ia bisa belajar bahasa dalam satu hari. Ia menyelesaikan SD dalam 7 bulan, Sekolah Menengah 6 minggu dan masuk Harverd usia 11 tahun, membuat para profesor matematika Harvard berdecak kagum dengan ceramah matematikanya "Jasad 4 Dimensi," dalam usia 11 tahun.
Jika Einstein di kenal sebagai orang terpandai dengan IQ 160, maka William Sidis memiliki IQ "out of scale" diperkirakan 250-300.
Tetapi cerita selanjutnya, dia meninggal pada usia tergolong muda (46 tahun) dalam keadaan menganggur, terasing dan amat miskin. Kehidupannya tidak bahagia karena dia berusaha melarikan diri dari keberadaannya. Dia tidak menggunakan kepandaiannya untuk memberi sumbangsih berarti bagi masyarakat, tetapi hidup mengasingkan diri dan memutuskan hubungan dengan keluarga
Sayang sekali, kehidupan yang begitu sia-sia.
Dia hidup di abad 20, tetapi dunia tidak mengenal sumbangsih dari kepandaian yang di milikinya sama seperti yang diberikan oleh orang-orang pandai lainnya.
Kehidupan kita menjadi kehidupan yang bermakna, bukanlah ketika kita mendapat apa yang kita inginkan tetapi ketika hidup kita menjadi bermanfaat bagi orang lain - hidup yang di berikan bagi sesama.(Red)
COMMENTS