Ilustrasi Bentrok. |
"Hanya salah paham saja, awalnya ada salah satu napi yang tersinggung kemudian karena kesalah pahaman terjadilah bentrokan," kata Taufiqurahman ketika dihubungi Tempo, Jumat 24 Mei 2013.
Menurut Taufiqurahman keributan itu berawal saat tengah digelar satu acara di lapangan futsal. Salah seorang napi meminta Cholil, seorang narapidana lainnya untuk membersihkan sampah. Tapi Cholil tak menanggapinya. Tersinggung, Cholil kemudian dilempar dengan kotak pakaian. Tak terima, Cholil kemudian berkonsolidasi dengan kelompoknya pada Kamis 23 Mei 2013 malam.
Paginya, kata Taufiqurahman, sekitar pukul 10.00 WIB, kelompok Cholil bentrok dengan kelompok napi yang sebelumnya memerintah dia membersihkan sampah. Dua orang terluka akibat bentrokan itu. Keduanya Yusnandi alias Boncel dan Suwandi. "Tidak ada yang ditusuk dengan gunting. Sekarang kedua napi dirawat di klinik lapas Salemba," ujarnya.
Namun, Juru bicara Kepolisian Daerah Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto yang dihubungi terpisah mengatakan akibat keributan itu, kedua korban mengalami luka tusuk serius. Yusnandi alias Boncel mengalami dua luka tusuk di punggung dan Suwandi mengalami satu luka tusukan di punggung bagian kanan.
Menurut Rikwanto, pelaku penusukan tersebut melakukan aksinya dengan menggunakan gunting. Kedua korban, kata Rikwanto, sudah dilarikan ke rumah sakit.
Sumber: Tempo
Editor: Ferlyando