 |
| Dalam foto ini ditampilkan angkatan darat Korea Utara tengah melakukan latihan menembak dengan menggunakan peluru tajam ke sebuah sasaran yang tak disebutkan. Korea Utara dalam beberapa waktu belakangan terus mengeluarkan ancaman untuk memulai kembali perang di Semenanjung Korea. |
SEOUL - Korea Utara kembali meluncurkan sebuah roket jarak pendeknya ke perairan sebelah timur negeri itu, Minggu (19/5/2013), menyusul kecaman negeri tetangga seterunya, Korea Selatan, sebelumnya. Diketahui, pemerintah Korsel mengecam Korut lantaran negeri komunis serba tertutup itu pada Sabtu (18/5/2013) juga meluncurkan tiga roket serupa ke perairan yang sama.
Pemerintah Korsel yang berang menyebut roket-roket itu sebagai peluru kendali jarak pendek, baik dari jenis rudal KN-02 yang telah dimodifikasi dan juga dari peluncur roket berganda. Provokasi seperti itu dikhawatirkan pihak Korsel dapat mengenai atau menjangkau wilayahnya, seperti ibu kota Seoul, yang berpenduduk padat sehingga menimbulkan banyak korban jiwa.
Militer Korsel dibantu sekutu kuatnya, Amerika Serikat, belakangan ini diketahui telah mengembangkan sistem pertahanannya menghadapi serangan roket-roket Korut. Penguatan itu terutama dilakukan pasca serangan mematikan artileri Korut pada tahun 2010, yang menghantam pulau berpenduduk, Yeonpyeong, yang membunuh empat warganya ketika itu.
Upaya itu dibenarkan pihak Kementerian Pertahanan Korsel, Minggu (19/5/2013), seperti diberitakan situs web surat kabar The New York Times. Pihak Korsel mengakui adanya penempatan dan pengerahan puluhan sistem rudal Israel dan armada peluncur bergeraknya di kawasan perbatasan sebelah baratnya. Sistem peluncuran rudal canggih dan berpresisi buatan Israel itu memiliki kemampuan daya jangkau radius 12 mil dan dapat menarget sistem persenjataan dan roket-roket Korut, yang terpasang di sepanjang garis pantainya.
Editor: Ferlyando
