Presiden AS Barack Obama berpidato di Gerbang Brandenburg, Berlin, Jerman, Rabu (19/6/2013). |
Selain itu, dalam pidatonya di Berlin, Obama meminta agar Rusia juga ikut mengendalikan persenjataan nuklir strategisnya.
"Ini adalah langkah yang bisa kita tempuh untuk menciptakan perdamaian dunia yang adil," ujar Obama.
Menanggapi permintaan Presiden Obama itu, Pemerintah Rusia mengatakan, seharusnya bukan hanya Rusia yang diminta memangkas jumlah hulu ledak nuklirnya.
"Proses pemangkasan senjata nuklir seharusnya juga dilakukan negara-negara lain yang memiliki persenjataan nuklir," kata seorang pejabat Kementerian Luar Negeri Rusia, Yury Ushakov.
"Situasi saat ini tidak seperti pada 1960-an dan 1970-an di saat hanya AS dan Uni Soviet yang membicarakan soal pengurangan persenjataan nuklir," lanjut Ushakov.
"Saat ini kita harus melihat lebih luas dan memperluas lingkaran negara-negara yang terlibat dalam masalah ini," tambah dia.
Ushakov melanjutkan, Obama sudah menyampaikan kepada Presiden Vladimir Putin soal usulan pemangkasan masing-masing 1.000 hulu ledak nuklir dalam pidatonya di Berlin, Jerman.
Obama memberi tahu Putin setelah keduanya melakukan pembicaraan yang "kaku" saat mereka menghadiri KTT G-8 di Irlandia Utara, Senin (17/6/2013).
Namun, Ushakov tidak memberi jawaban jelas apakah Rusia menyetujui usulan Amerika Serikat itu.
"Kami harus melihat secara utuh tawaran Amerika ini. Terlalu dini untuk menjawab pertanyaan ini," kata Ushakov.
Sumber : AFP
Editor : Ferlyando
COMMENTS