Syarifudin Sudding. |
"Saya kira tidak ada alasan mendasar yang dijadikan argumen pemerintah menaikkan (harga) BBM bersubsidi," kata Suding.
Suding menjelaskan, pemerintah memang memiliki kewenangan menyesuaikan harga BBM saat harga minyak mentah per barrelnya mencapai 115 dollar Amerika. Namun, faktanya, kata Suding, saat ini harga minyak mentah per barrel sedang turun di kisaran 90 dollar Amerika.
Selain itu, Suding juga menyoroti kompensasi yang dijanjikan pemerintah untuk meredam dampak dari naiknya harga BBM. Sebab, seluruh program kompensasi itu bersumber dari utang negara ditambah waktu pemberiannya berdekatan dengan waktu pemilihan 2014 sehingga berpotensi dipolitisasi.
"Akan semakin membengkak utang negara dan menjelang pemilu sehingga ada kaitannya untuk meraih suara," ujarnya.
Untuk diketahui, rencana pemerintah mengurangi subsidi untuk BBM akan segera dilaksanakan. Kebijakan itu diambil untuk menyelamatkan keuangan negara walau berdampak pada naiknya harga BBM. Guna meredam dampak kenaikan harga BBM itu, telah disepakati empat kompensasi yang disepakati Sekretariat Gabungan dan akan diajukan pemerintah dalam Rancangan APBN Perubahan 2013.
Empat kompensasi tersebut ialah bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM), Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Siswa Miskin (BSM), dan beras miskin.
Sumber: kc
Editor: Ferlyando
COMMENTS