YOGYAKARTA - Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia ( PMII) dan Front Aksi Mahasiswa Jogjakarta (FAMJ) berdemonstrasi di pertigaan Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga, Yogyakarta, Minggu (16/6/2013). Unjuk rasa itu untuk menolak rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
Dalam aksinya, para mahasiswa memblokir jalan dengan cara berdiri melingkar di badan jalan serta membakar ban. Akibatnya arus jalan Jogja-Solo mengalami kemacetan dan harus dialihkan. "Ini aksi lanjutan untuk menolak rencana pemerintah menaikan harga BBM," kata Sucipto, koordinator umum aksi tersebut.
Sucipto menegaskan bahwa mahasiswa akan terus melakukan aksi penolakan sampai Pemerintah membatalkan rencana kenaikan harga BBM. "Tanggal 17 besok kita akan aksi dengan jumlah yang lebih banyak. Hanya ini yang bisa kami lakukan karena tidak ada ruang bagi mahasiswa untuk berdialog dengan pemerintah," lanjut dia.
Aksi mahasiswa sempat diprotes seorang warga yang merasa dirugikan akibat pemblokiran jalan. Orang tersebut mendatangi para mahasiswa dan meminta mereka membuka jalan. Perdebatan antara kedua pihak pun terjadi, namun bisa segera di elesaikan tanpa kericuhan.
Usai mengelar orasi dan membacakan pernyataan sikap, para mahasiswa membubarkan diri dan berjanji akan kembali turun ke jalan sampai tuntutan mereka dipenuhi.
Sumber: kc
Editor: Ferlyando
Dalam aksinya, para mahasiswa memblokir jalan dengan cara berdiri melingkar di badan jalan serta membakar ban. Akibatnya arus jalan Jogja-Solo mengalami kemacetan dan harus dialihkan. "Ini aksi lanjutan untuk menolak rencana pemerintah menaikan harga BBM," kata Sucipto, koordinator umum aksi tersebut.
Sucipto menegaskan bahwa mahasiswa akan terus melakukan aksi penolakan sampai Pemerintah membatalkan rencana kenaikan harga BBM. "Tanggal 17 besok kita akan aksi dengan jumlah yang lebih banyak. Hanya ini yang bisa kami lakukan karena tidak ada ruang bagi mahasiswa untuk berdialog dengan pemerintah," lanjut dia.
Aksi mahasiswa sempat diprotes seorang warga yang merasa dirugikan akibat pemblokiran jalan. Orang tersebut mendatangi para mahasiswa dan meminta mereka membuka jalan. Perdebatan antara kedua pihak pun terjadi, namun bisa segera di elesaikan tanpa kericuhan.
Usai mengelar orasi dan membacakan pernyataan sikap, para mahasiswa membubarkan diri dan berjanji akan kembali turun ke jalan sampai tuntutan mereka dipenuhi.
Sumber: kc
Editor: Ferlyando
COMMENTS