JAKARTA - Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor, Nusron Wahid mengatakan kekerasan atas nama agama di Indonesia tidak akan pernah berhenti selama polisi tidak pernah tegas.
"Jadi intinya polisi sebagai satu-satunya state aparatus yang berhak membubarkan atau melarang sesuatu bertindak tegas," kata dia dalam acaratalkshow disalah satu TV swasta Metro TV Senin (7/5/2015), beberapa waktu lalu.
Menurutnya warga negara pun tidak boleh "memusyrikan" polisi. Artinya, tidak boleh ada sekelompok masyarakat di luar polisi yang bertindak sewenang-wenang kepada warga negara lain.
Dalam hal membubarkan satu acara, seperti dalam kasus diskusi Irsyad Manji di Salihara, ungkap Nusron, polisi juga tidak boleh melakukannya atas desakan dari kelompok lain. Polisi baru boleh membubarkan satu acara kalau nyata-nyata acara tersebut menggangu keamanan negara maupun mengancan disintegrasi bangsa.
Terkait dengan kasus tempat ibadah yang dibangun dan tanpa memiliki Izin Mendirikan Bangunan (IMB), Nusron menegaskan bahwa aturan soal IMB itu terkait dengan tata administratif negara yang bersifat normatif. Dan faktanya, banyak sekali tempat ibadah yang memang tidak memiliki IMB.
"Saya umat Islam. Dan terus terang, banyak masjid tidak memiliki IMB, termasuk masjid di kampus saya di Kudus," demikian Nusron
sumber : RMOL
Editor : Jerry Massie
COMMENTS