Melky Pangemanan
MANADO - Sulut Political Institute (SPI) Rabu (15/7/2015), di Kantor Komisi Yudisial (KY) di Kawasan Mega Mas, Manado.
mengadakan diskusi terbatas dengan topik : Kutu Loncat dalam Partai Politik."
Sejumlah pengamat politik, peneliti dan akademisi hadir dalam diskusi ini antara lain : Direktur Eksekuti SPI Melky Pangemanan SIP, MAP, Pdt Dr Nico Gara , Dr Jerry Massie peneliti Komite Pemilih Indonesia (TEPI), Dr Maxi Egetan MSi dosen Falultas Ilmu Politik Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado serta ketua lembaga lainnya.
Dalam kesempatan ini Pangemanan menjelaskan masalah kutu loncat di parpol adalah anomali dalam politik kondisi diakibatkan parpol tidak menjalankan fungsi dengan baik diantaranya pendidikan politik pada kader dan masyarakat diperlukan penguatan regulasi dalam UU parpol dan syarat menjadi kepala daerah.
Sedangkan Maxi Egetan banyak menyoal terkait fit and proper test parpol dalam mengusung calon. "Sebaiknya calon yang dipilih harus capable, berintegritas dan memahami tentang politik, jangan partai salah dalam menentukan pilihan, apalagi dengan para kutu loncat," kata Egetan.
Sementara, Pdt Nico Gara banyak menguraikan seputar pendidikan politik.
Sedangkan Jerry Massie menjelaskan bagaimana jika ada revisi UU Parpol No 2 tahun 2008 dan No 2 Tahun 2011, yang sebaiknya mencantumkan batas seseorang pindah partai dan persyaratan bagi mereka yang dikenal dengan "mualaf politik" suka gonta-ganti partai harusnya diperketat.
MANADO - Sulut Political Institute (SPI) Rabu (15/7/2015), di Kantor Komisi Yudisial (KY) di Kawasan Mega Mas, Manado.
mengadakan diskusi terbatas dengan topik : Kutu Loncat dalam Partai Politik."
Sejumlah pengamat politik, peneliti dan akademisi hadir dalam diskusi ini antara lain : Direktur Eksekuti SPI Melky Pangemanan SIP, MAP, Pdt Dr Nico Gara , Dr Jerry Massie peneliti Komite Pemilih Indonesia (TEPI), Dr Maxi Egetan MSi dosen Falultas Ilmu Politik Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado serta ketua lembaga lainnya.
Dalam kesempatan ini Pangemanan menjelaskan masalah kutu loncat di parpol adalah anomali dalam politik kondisi diakibatkan parpol tidak menjalankan fungsi dengan baik diantaranya pendidikan politik pada kader dan masyarakat diperlukan penguatan regulasi dalam UU parpol dan syarat menjadi kepala daerah.
Sedangkan Maxi Egetan banyak menyoal terkait fit and proper test parpol dalam mengusung calon. "Sebaiknya calon yang dipilih harus capable, berintegritas dan memahami tentang politik, jangan partai salah dalam menentukan pilihan, apalagi dengan para kutu loncat," kata Egetan.
Sementara, Pdt Nico Gara banyak menguraikan seputar pendidikan politik.
Sedangkan Jerry Massie menjelaskan bagaimana jika ada revisi UU Parpol No 2 tahun 2008 dan No 2 Tahun 2011, yang sebaiknya mencantumkan batas seseorang pindah partai dan persyaratan bagi mereka yang dikenal dengan "mualaf politik" suka gonta-ganti partai harusnya diperketat.
COMMENTS