TATELI – Efran Tanor, Mahasiswa STAKEN Semester V, mengeluhkan nasib sarjana pendidikan yang semakin sulit menjadi PNS. Efran bahkan menduga banyak sarjana instan lebih muda menjadi PNS dikarenakan memiliki jaringan pejabat.
“Nasib sarjana pendidikan menjadi PNS lebih sulit dibandingkan banyak sarjana instan dengan ijasah tembak justru lebih muda menjadi PNS karena mereka memiliki kenalan pejabat,” tutur Efran Tanor dihadapan Inggried Sondakh saat menjalani masa reses di Desa Tateli I, Kecamatan Mandolang, Minahasa, Rabu (26/8/2015) malam.
Namun pendapat Tanor diluruskan oleh Inggried Sondakh. Meskipun membenarkan peluang menjadi PNS semakin sulit namun politisi Partai Golkar ini menegaskan praktik ijasah tembak sulit dilakukan di zaman sekarang.
“Disadari kuota PNS sangat terbatas apalagi jika ada moratorium. Pada zaman skarang tidak mudah mendapatkan ijasah tembak tidak seperti lalu. Secara umum kondisi sekarang lebih baik dan transparan. Misalnya lalu ada anak Sekkot tidak lulus PNS, juga sepupu saya tidak lulus meskipun banyak orang menilai saya memiliki banyak kenalan,” jelas Sondakh.
Diketahui, reses dihadiri puluhan warga terdiri dari mahasiswa, tokoh masyarakat dan pemerintah setempat.
COMMENTS