MANADO - Saat ini pergerakan masyarakat yang senantiasa bergerak mencari ruang tempat tinggal menurut pertimbangan mereka sendiri, merupakan tantangan yang harus dihadapi Pemerintah Kota Manado.
Pasalnya, pergerakan tersebut justru bisa membawa dampak negatif bagi lingkungan,Kondisi tersebut menurut Sekda dapat mempengaruhi kondisi suatu Wilayah, termasuk Wilayah Sungai.
“Bisa sampai mempengaruhi kondisi wilayah yang rawan secara geografis, misalnya di wilayah sungai,” ungkap Sekda Kota Manado MHF Sendoh, saat membuka Presentase Laporan Pendahuluan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) Kawasan Sungai Sario dan Sungai Malalayang bertempat di ruang ToLu, Senin (14/9/2015).
Selain itu, menurut Sekda, pergerakan tersebut juga bisa berdampak pada kenyamanan, kebersihan, dan keindahan kota. “Pada gilirannya akan mempengaruhi kondisi sosial, ekonomi, dan kejiwaan warga yang berdiam di wilayah tersebut,” katanya.
Sekda mengungkapkan bahwa keberadaan RTBL dinilai bisa menjaga keserasian dan keterpaduan antar wilayah dalam kota maupun dengan wilayah perbatasan, sehingga tidak menimbulkan kesenjangan antar wilayah. Untuk itu, RTBL menjadi sangat mendesak untuk disiapkan.
“Pertama, kelestarian wilayah yang seharusnya menjadi penunjang daya hidup masyarakat, dan yang terutama adalah tertatanya ruang gerak serta ruang hidup masyarakat, dengan akses air minum, sanitasi, dan transportasi yang layak,” ujar Sekda. Dalam kegiatan ini juga dihadiri oleh Kepala Dinas Tatakota Kota Manado .
COMMENTS