![]() |
Anggota DPRD Sulut, Fanny Legoh/Ist |
Manado - Legislator DPRD Sulut, Fanny Legoh meminta Pemprov dan Kabupaten/Kota memberikan perhatian yang serius terhadap pengawasan situs budaya.
Pengrusakan situs budaya yang terus menggerus identitas Sulut kian memperihatinkan. Alhasil, nada tegas kembali terdengar dari DPRD Sulut.
Dalam menyikapi pengrusakan situa budaya, menurut Legislator ini harus ada perhatian lebih dari Pemerintah Daerah.
“Seperti perusakan di Kema, itu harus ada perhatian khusus pemerintah. Pemerintah provinsi maupun kabupaten/kota harus kerja sama menyikapi ini,” tegas Sekretaris Komisi IV DPRD Provinsi Sulut, Fanny Legoh, belum lama ini.
Terlebih, Presiden RI Joko Widodo dalam beberapa kesempatan mengatakan akan terus memperjuangkan UU terkait Masyarakat Adat di DPR.
“Bangsa yang tidak tahu sejarah sama dengan keluarga besar ilang fam. Tidak tahu identitas kita seperti apa,” ucap politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ini.
Legoh juga menceritakan bagaimana kawula muda di Amerika sangat termotivasi dalam menjaga Budaya hingga mereka bisa menjadi bangsa yang besar.
“Amerika bisa dengan bangga mengatakan, ‘I’am Amerika’ dan mereka bisa mendirikan suatu bangsa yang besar. Sekarang jadi bangsa yang terbaik karena menghargai sejarah,” pungkasnya.
Bahkan, dalam menegaskan pentingnya menjaga situ budaya yang merupakan bukti sejarah suatu daerah Legoh memetik kalimat bapak Proklamator Ir Soekarno.
“Sesuai dengan ungkapan Soekarno mengatakan, bangsa yang besar adalah yang tahu menghargai para pahlawannya. Dalam kata lain, jangan sekali-kali lupakan tentang sejarah atau singkatannya Jas Merah,” tutupnya. (Arman)
COMMENTS