![]() |
Foto Istimewa - Ilustrasi. |
Tindakan tersebut diambil PLN, menyusul membengkaknya tunggakan pelanggan mencapai Rp 1,1 Miliar tertanggal 1 Oktober 2012, dari sebelumnya hanya Rp 277 Juta saja.
“Tak ada toleransi lagi untuk pelanggan yang menunggak, terhitung sejak tanggal 1 hingga 15 Oktober 2012 ini, kami akan melakukan pemutusan, tak peduli apakah itu milik masyarakat, instansi pemerintah, swasta, maupun TNI dan Polri, tetap akan diputus jika menunggak, agar tunggakan bisa turun hingga Rp 50 Juta saja,” ujar Keis Kainde, Manager Ranting PT PLN (persero) Ranting Kota Tomohon, Kamis (4/10/2012).
Tunggakan sebesar Rp 1,1 Miliar itu, kata Keis berasal dari 2.100 pelanggan yang belum membayar tagihan. “Ada 19.711 pelanggan di Kota Tomohon, nah yang menunggak itu ada sekitar 2.100 pelanggan, ini yang kami sangat prihatin, karena mestinya mereka membayar tepat waktu,” tuturnya.
Untuk menghindari pemutusan aliran listrik menurut Keis, setiap pelanggan harus membayar tagihan sebelum petugas datang ke rumah, sebab pelanggan wajib melunasi tagihan sesuai waktu yang ditetapkan PLN. “Sebetulnya tanpa diingatkan pun, pelanggan sudah tahu kapan waktu harus membayar tagihan, sebab sejak melakukan pemasangan listrik sudah diberitahu. Jadi, jika sudah sekitar 5 tahun berlangganan, tidak ada alasan untuk tidak tahu waktu membayar. Kami tak akan member toleransi, jika diberikan maka semuanya akan berentetan,” tegasnya sembari menambahkan untuk yang diputus paling lama 7 hari sudah bisa disambung kembali.
Terpisah, Josis Ngantung, warga Kelurahan Matani berharap PLN tak hanya berani melakukan pemutusan aliran listrik bagi yang menunggak, tapi juga mesti memberi pelayanan optimal bagi pelanggan, caranya dengan menjamin tak ada pemadaman listrik lagi di Tomohon. “PLN pernah berjanji tak akan ada pemadaman lagi di Tomohon hingga Desember 2012, tapi kemarin sudah terjadi pemadaman di wilayah Tomohon Selatan, jadi pelayanan yang mereka berikan patut saya pertanyakan,” sesalnya.
Akibat pemadaman listrik secara tiba-tiba itu, menurut Josis mengakibatkan sejumlah perangkat alat elektroniknya seperti komputer menjadi rusak. “Nah, kalau alat elektronik saya seperti komputer rusak karena listrik padam, siapa yang akan bertanggungjawab. Apakah PLN mau menggantinya, pasti tidak akan. Jadi, berilah pelayanan memadai, jangan hanya janji-janji saja, tanpa ada realisasi,” tukgas Josis. (Tribun Manado)
COMMENTS