FOKUSMANADO.COM / Rapat Forum Lalu Lintas Kota Manado |
FOKUSMANADO.COM, MANADO - Forum Lalu Lintas Kota Manado, Kamis (22/11/12) siang, mengadakan Rapat untuk mencari solusi tentang kemacetan atau perlambatan arus lalu lintas dan untuk menghadirkan moda (sarana) transfortasi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Wali Kota Manado, DR.Ir. GS Vicky Lumentut, SH, M.Si, DEA selaku pembina Forum lalu lintas angkutan jalan dalam sambutan mengharapkan agar forum dapat mencari solusi untuk kemacetan, dan dapat menghadirkan manajemen lalin yang lebih baik.
"Salah satu yang belum mendukung Manado sebagai kota menyenangkan adalah masalah lalu lintas. Di Manado terdapat tiga banjir, yaitu banjir kedaraan, banjir sampah dan banjir air," ujar Lumnetut.
Kegiatan Forum diawali laporan Wakil Wali Kota Manado, DR. (C) Harley Alfredo Benfica Mangindaan selaku selaku ketua Forum LLAJ kota Manado.
"Panjang jalan di kota Manado 500 km, Provinsi 30 km, nasional 40 km. Jumlah kendaraan 10.000 unit baik roda dua maupun roda empat atau lebih,"tutur Mangindaan seraya menambahkan, rata-rata kendaraan roda dua bertambah 40 unit/hari dan kendaraan roda empat atau lebih rata-rata bertambah 12 unit/hari.
Sementaran itu, Anggota DPRD Kota Manado, Morris Korah sangat mendukung program transportasi berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Disamping itu, Ir. Hari Budiarto dari Kementerian Perhubungan mengatakan Pilot City ada pada tiga negara, yaitu Afrika, Colombia dan Indonesia. Di Indonesia Pilot City hanya ada pada tiga kota, yaitu Medan, Batam dan Manado.
"Pilot City menjadi percontohan bagi kota-kota lain di Indonesia dan bahkan menjadi contoh bagi dunia lain, dan Manado sebagai salah satu kota Pilot City akan dipantau dunia sampai tahun 2020," ujarnya.
Dijelaskannya pula bahwa meski Indonesia adalah negara kepulauan tapi cenderung berkembang dengan transfortasi darat. Konsultan GIZ (Gesellschaft fur Internationale Zusammenarbeit) dari Jerman mengatakan bahwa moda transportasi yang dipilih harus sesuai dengan karakteristik kota, yaitu moda yang dapat mereduksi emosi, seperti bus massal dan kendaraan yang ramah lingkungan.
"Orang Manado sangat tergantung pada transportasi pribadi. Di Korea, jalan raya dihancurkan, sebagai gantinya adalah transportasi sungai," ucap salah satu konsultan.(nikson)
COMMENTS