FOKUSMANADO.COM / Wakil Wali Kota Manado, Harley Alfredo Benfica Mangindaan, SE, M.SM, hadiri dan menjadi narasumber dialog interaktif |
Peserta dialog adalah tokoh agama, pemuda, dan mahasiswa. Beberapa tokoh masyarakat soroti dalam dialog adalah dampak globalisasi dan nilai-nilai Pancasila.
Menjawab hal tersebut, Mangindaan mengatakan, harmoni tidak hanya sebatas kerja sama dalam pengertian yang sempit, tapi dalam pengertian yang lebih luas.
"Banyak yang penting, tapi banyak lagi yang lebih penting-penting untuk menjadi yang lebih utama dan penting,"ujarnya.
Terungkap dalam dialog bahwa globalisasi tidak bisa ditolak. Setiap orang harus dapat beradaptasi dengan globalisasi. Dampak globalisasi bersifat konsumtif dan instantif, tanpa lagi melalui proses. Pembangunan karakter.
Menurut Prof. Kaligis merupakan cara yang tepat untuk mengeleminir dampak negatif globalisasi.
Hal yang sama dikatakan oleh Rektor Universitas De La Sale, untuk menghadapi dampak negatif globalisasi perlu pembangunan karakter bangsa, yaitu Pancasila.
Sementara itu, Lemhanas mengatakan, saat ini banyak masyarakat mulai meninggalkan tata kehidupan.
"Masyarakat saat ini memiliki pemahaman yang sempit, yaitu takut bicara Pancasila nanti dianggap orba," tuturnya.
Seorang peserta dialog mengatakan, daerah selalu meniru dari pusat. Banyak hal-hal negatif yang dilakukan oleh sebagian LSM yang merusak nilai-nilai kebangsaan seperti pelarangan beribadah. Kesimpulan dialog bahwa bangsa Indonesia harus kembali ke Pancasila.
Bhinneka Tunggal Ika adalah model, dan telah teruji mempersatukan bangsa Indonesia; membuat bangsa Indonesia aman dan bisa membangun.(nikson)
COMMENTS