Minut Tuan Rumah Kesnas Tingkat Provinsi

FOKUSMANADO.COM/Gubernur Sulawesi Utara Dr. Sinyo Harry Sarundajang, saat hadiri dalam acara Kesehatan Nasional ke 48 yang diperingati di Minut  

FOKUSMANADO.COM, MINUT - Dengan mengusung tema Indonesia Cinta Sehat, Ibu Selamat Anak Sehat, Hari Kesehatan Nasional (Kesnas) ke 48 diperingati di Sulawesi Utara (Sulut).

Puncak acara Peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-48 Tingkat Provinsi Sulut tahun 2012 dilaksanakan di Pendopo Utama, Gedung Kantor Bupati Minahasa Utara (Minut) yang dihadiri oleh Gubernur Sulawesi Utara Dr. Sinyo Harry Sarundajang, Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Sulawesi Utara Ny. Deitje Adelin Sarundajang Laoh-Tambuwun, Unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Provinsi Sulawesi Utara, Wakil ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Sulawesi Utara Ny. Mieke Kansil Tatengkeng, jajaran kepala SKPD Provinsi dan Pemerintah Kabupaten Minahasa Utara dan seluruh komunitas Kesehatan se Provinsi Sulawesi Utara.

Pada kesempatan ini juga Gubernur menyerahkan penghargaan kepada para tenaga kesehatan teladan dan berprestasi Sulawesi Utara Tahun 2012 yang nantinya akan mewakili Sulut dalam pelaksanaan seleksi di tingkat Nasional.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara, dr. Maxi Rondonuwu melaporkan, selama ini Peringatan Hari Kesehatan Nasional Tingkat Provinsi Sulawesi Utara pelaksanaannya digilir di tiap kabupaten. Tahun ini dilaksanakan di Minut antara lain karena Bupati Minahasa Utara Sompie Sinjal baru saja memperoleh penghargaan Manggala Karya Bakti Husada dari Menteri Kesehatan RI sebagai sosok yang peduli dalam peningkatan mutu pelayanan kesehatan masyarakat.

Rondonuwu juga melaporkan berbagai kemajuan pembangunan kesehatan di Sulawesi Utara antara lain untuk angka kematian bayi tahun 2010 mencapai angka 29 per 1000 kelahiran hidup dan tahun 2011 mencapai 9 per 1000 kelahiran hidup. Selain itu indikator prevalensi Balita dengan berat badan rendah/ kurang gizi di Sulut sampai tahun 2011 hanya tercatat 7,72% dari angka rata-rata nasional 15%. Ditargetkan tahun 2015 angka ini dapat menurun sampai 4%.

“Kegiatan Hari Kesehatan Nasional Tingkat Provinsi Sulut tahun 2012 ini juga dirangkaikan dengan Peringatan Hari Cuci Tangan Pakai Sabun se Dunia (15 Oktober) dan Peringatan Hari Ostoporosis Nasional (21 Oktober). berbagai kegiatan telah dilaksanakan antara lain Bakti Sosial, Lomba Olahraga Seminar, Jambore Lansia dll,”ujarnya.

Pada kesempatan peringatan HKN ini, juga dilakukan Penandatanganan Nota Kesepahaman (MOU) antara Tim Penggerak PKK Provinsi Sulut dalam rangka pengembangan program Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga yang dilakukan oleh Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Sulut Ny. Deitje Adelin Sarundajang Laoh-Tambuwun dan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulut mewakili Kepala SKPD Provinsi yang dilanjutkan dengan Pencanangan Bulan Penimbangan Balita.

Pada kesempatan tersebut, Gubernur Sulawesi Utara Dr. Sinyo Harry Sarundajang yang membacakan Pidato Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Dalam pidatonya Menkes RI dr. Nafsiah Mboi, Sp.A, MPH mengatakan bahwa peringatan HKN setiap tahun ditujukan untuk meningkatkan komitmen seluruh pemangku kepentingan dalam pembangunan kesehatan.

Pemerintah saat ini berupaya meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang bermutu dan menitikberatkan upaya-upaya Promotif-Preventif dengan tetap memperhatikan upaya-upaya kuratif dan rehabilitatif.

Menteri mengingatkan saat ini Indonesia sedang menghadapi tantangan baru yakni meningkatnya mesalah penyakit Tidak Menular seperti Stroke, Diabetes, Gagal Ginjal dan penyakit Jantung. Penyakit-penyakit ini hanya dapat dicegah dengan gaya hidup sehat, pola makan seimbang, memantau berat badan secara teratur, melakukan olahraga teratur dan benar, mengendalikan stres dan tidak merokok.

Sebelum membacakan pidato Menkes RI Gubernur meningkatkan seluruh SKPD untuk memberikan perhatian terhadap pencapaian target MDG's termasuk bidang Kesehatan, Pendidikan dan Peningkatan Taraf Hidup. Sulut harus mempertahankan berbagai kemajuan yang telah dicapai di bidang pembangunan kesehatan karena kemajuan daerah akan sangat ditentukan oleh kualitas kesehatan, pendidikan, dan daya beli (taraf ekonomi) rakyat.(Red)