FOKUSMANADO.COM, MINSEL - Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Minahasa Selatan (Minsel), lagi di timpah masalah, lantaran setiap bulan Perusahaan PDAM tersebut selalu mengalami kerugian. Pasalnya, pemasukan per bulannya hanya Rp 121 juta, sedangkan pengeluaran melebihi pemasukan yang ada.
Menurut, Direktur Utama PDAM Minahasa selatan (Minsel), Darius H Tampi, S.Sos didampingi Kepala Bagian Umum Ir Johny Tilaar membenarkan hal tersebut.
“Memang benar bahwa Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Minsel lagi di timpah masalah. Dimana, setiap bulan PDAM mengalami kerugian yang sangat besar, karena pemasukan per bulannya hanya Rp 121 juta,’’ ujar Tampi, Rabu (7/11/12) siang tadi, di Minsel.
Lanjutnya, sedangkan setiap bulan pihaknya mengeluarkan dana untuk membayar PLN, gaji, membeli tawas, storing dan biaya ATK sebesar Rp 180-an juta.
‘’Berarti, setiap bulan defisit sekitar Rp 40-an juta,’’ Tutur Tampi.
Jadi, dijelaskan Tampi, selang beberapa tahun ini, PDAM Minsel hanya bekerja sendiri. Maksudnya, bekerja tanpa permodalan dari Pemerintah Kabupaten Minsel.
“Perlu Dipandang, PDAM lainnya di Sulawesi Utara (Sulut) justru dikuatkan dengan dana penyertaan modal. Sedangkan PDAM Minsel tak ada sama sekali,”jelasnya seraya menambahkan, bagaimana PDAM Minsel akan maju. Sedangkan, modal dari Pemkab Minsel tak ada sama sekali.
“Dengan demikian, PDAM Minsel Memang bermasalah, dan kami sepertinya belum bisa keluar dari masalah ini,’’tandasnya.(James)
COMMENTS