![]() |
Ist/Andi Malarangeng, Menpora |
"Selama ini Menpora masih kurang aktif dalam menyelesaikan kasus korupsi yang terjadi di Kementerian yang ia pimpin,"ujarnya, Jumat (09/11/12), di Jakarta.
Legislator yang membidangi masalah pendidikan, olahraga, kebudayaan dan pariwisata itu juga menyatakan bahwa Menpora hendaknya juga bersikap kooperatif dalam menyelesaikan kasus Hambalang.
Menurut dia, Andi Malarangeng memiliki peran penting dalam menyelesaikan mega korupsi tersebut.
Ia mengemukakan bahwa selaku pengguna anggaran, Menpora dipastikan tahu penggunaan anggaran tersebut.
"Kasus `sport center` Hambalang ini harus segera tuntas karena diduga kuat terjadi penyalahgunaan wewenang dan tidak mengikuti sistem penggunaan anggaran negara,"tuturnya.
Menurut dia, kasus Hambalang itu melanggar banyak aturan. Pertama, pembahasannya tidak melalui Komisi X DPR.
"Anggaran tiba-tiba Rp2,5 triliun padahal tidak ada pembahasan di Komisi X, sehingga secara prosedur sudah salah.
Kedua, kata dia, terjadinya korupsi dalam penggunaan anggaran.
Selama ini, katanya, Menpora selalu menyangkal terlibat dalam kasus mega proyek Hambalang tersebut.
"Justru karena merasa tidak terlibat, Monpora harus berada di depan dalam membersihkan koruptor yang telah merusak kementerian yang dipimpinnya,"jelasnya.
Rohmani kembali menegaskan bila Menpora Andi Malarangeng kurang aktif dalam menyelesaikan korupsi yang melanda kementeriannya.
Ia juga menegaskan bahwa banyak proyek di Kemenpora yang terbukti terjadi korupsi.
Karena itu, katanya, Menpora harus berada di barisan terdepan dalam menyelesaikan berbagai kasus korupsi yang melanda kementerian yang menangani pemuda dan olahraga itu.(ANTARA/FM)
COMMENTS