Rumantir Gelar Tour Indonesia Bersinar

FOKUSMANADO.COM / DR Maya Rumantir MA, P.Hd, Pecinta Tanah Indonesia  

FOKUSMANADO.COM, MANADO - DR Maya Rumantir MA, P.Hd seakan tak kenal lelah hingga kini masih terus eksis dengan misinya untuk menanamkan rasa cinta akan tanah air Indonesia, perdamian dan kerukunan antar umat beragama. Dari sekian banyak tokoh nasional yang peduli dengan hal tersebut.

Maya Rumantir adalah termasuk sosok yang langka saat ini. Hal ini dikarenakan perjuangan dan pengabdian Rumantir ini, murni dari keterpanggilannya secara pribadi tanpa embel-embel warna partai atau kepentingan golongan tertentu.

Tak heran memang jika sebuah lembaga dunia di bawah Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) yakni UPF (Universal Peace Federation) pada bulan Juni 2012 ini mengangkatnya sebagai Ambassador For Peace atau duta besar perdamaian untuk Indonesia yang juga bertugas memperkenalkan dan menyampaikan perdamaian Indonesia di luar negeri yang juga sudah dia lakukan selama ini. Baik kunjungannya ke Calcutta India, Italy, beberapa negara eropa, Amerika, Canada, negara-negara di Asia dan tentunya Indonesia dari merauke sampai sabang.

Artis penyanyi yang bersinar pada 1979 ini sempat istirahat sesaat mengurus puteri tercintanya Kiara Hutasoit yang juga ternyata telah mengikuti jejak sang ibu sebagai penyanyi dengan keluarnya album kebangsaan “Indonesiaku” karya Nomo Koeswoyo dan Album Religius “Lagu Untuk Mama Papa”.

Maya Rumantir yang dikenal karena parasnya yang anggun dengan karya-karyanya yang selalu membawa pesan kebangsaan dan perdamaian serta suara kerukunan antarumat beragama di bumi Indonesia ini sekarang memikul tanggung jawab sebagai Duta Besar perdamaian. Tidak  ingin berdiam diri, istri dari pengusaha Takala Hutasoit ini sedang mengadakan tour “Indonesia Bersinar Selamatkan Generasi Masa Depan” yang telah diawali di bagian timur Indonesia yakni tanah Papua.

“Sebagaimana matahari terbit dari ufuk timur ke barat, seharusnya demikian yang terjadi untuk bangsa ini, perhatian dan pembangunan harus dimulai dari tanah timur Indonesia yakni Papua,” ungkap Maya di sela sela memimpin KKR di GMIM Winangun, Manado.

Sebab menurutnya saat ini terjadi ketimpangan perhatian dimana Indonesia bagian Barat terus bergerak dalam pembangunan dan berbagai bidang sementara bagian timur Indonesia seolah tertinggal.

Pribadi yang dahulu selalu menghiasi acara televisi Pandu Prestasi Putera Pertiwi ini seolah tak berubah tetap seperti 23 tahun lalu saat dirinya mendirikan sebuah komunitas, yaitu komunitas Persahabatan dan Perdamaian. "Indonesia Bersinar, Selamatkan Generasi Masa Depan Bangsa."

Pesan inilah yang disuarakan dan ajakan bagi seluruh anak bangsa. Lantunan lagu Indonesia Bersinar yang dibawakan Maya intinya mengajak seluruh warga bangsa ini untuk berbuat dan bergerak bersama membangun perdamaian, kerukunan antarumat beragama di tanah ibu pertiwi.

Ia sadar saat dirinya mendirikan sebuah komunitas, yaitu komunitas Persahabatan dan Perdamaian, mimpi ini berhasil karena kebersamaan dengan tokoh-tokoh agama, para rekan-rekan sebangsa dan setanah air yang memiliki latar belakang pemikiran dan yang mau memiliki satu hati yang mau memajukan bangsa ini.

"Saya bisa seperti sekarang ini karena dukungan banyak pihak. Saya adalah salah satu puteri bangsa yang rindu, dimana pasti semua warga bangsa rindu untuk bangsanya selalu bersinar," jelas Rumantir dengan merasakan kerinduanya dengan Bangsa Indonesia ini.

Rumatir juga dikenal sebagai tokoh pluralisme seperti halnya alm.Gus Dur sahabatnya.

"Saya menangis melihat bangsa kita. Namun saya tidak bisa berbuat apa-apa, selain daripada berdoa dan melakukan sesuatu. Oleh karena itu melihat situasi bangsa kita seperti ini, saya rindu membuat sesuatu berita yang berbeda di mass media, mengimbangi berita-berita yang penuh dengan kekerasan, korupsi dan hampir-hampir tenggelam seperti tidak bertuhan,"urainya.

“Saya melakukan tour Indonesia Bersinar ini karena kesadaran bahwa bangsa ini membutuhkan keterlibatan yang aktif dan nyata. Bangsa ini sekarang seolah terpuruk karena berbagai kepentingan pribadi, ras maupun golongan tentu saja semua anak bangsa tidak bisa membiarkan terjadi terus seperti ini” Ungkap maya mengakhiri perbincangan.(ndo)