FOKUSMANADO.COM / Gubernur Sulut DR. Sinyo Harry Sarundajang saat menjelaskan tetang Sulut |
"Indonesia saat ini sedang berkembang menuju salah satu kekuatan baru tersebut menyusul Korea, Taiwan Jepang dan China. Secara geostrategis Sulawesi Utara berada dalam posisi yang sangat strategis menuju ke Pacific dan sangat potensial untuk menjadi “New Gate” menuju Pacific,"jelasnya.
Lanjutnya, seminar yang diselenggarakan bersama oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI dan PT Mitra Pariwisata Convex bertujuan untuk antara lain untuk Mengembangkan Paradigma tradisi dan budaya tentang Peranan Indonesia di kawasan Pacific sebagai Era Masa Depan, dan untuk menyiapkan bahan dasar untuk pembangunan Museum, Pusat Studi, dan Pusat Observatory tentang Pacific
"Berkaitan dengan itu, Sulawesi Utara sangat potensial dan strategis untuk menjadi lokasi pembangunan Museum, Pusat Studi dan Pusat Observatory tentang Pacifik. Hal ini sangat sejalan dengan dengan Visi dan Misi untuk menjadikan Sulawesi Utara sebagai Pintu Gerbang Baru Indonesia ke Asia Pacifik. Sulawesi Utara telah menjadi Ikon baru pertumbuhan ekonomi dan tujuan wisata di kawasan timur Indonesia dan telah mendunia sejak keberhasilan penyelenggaraan WOC dan CTI Summit 2009 yang lalu. Apalagi dengan akan diresmikannya oleh Presiden RI gedung Coral Triangle Initiative Secretariat yang pembangunannya hampir rampung dan rencananya akan diresmikan pada Peringatan HPN di Sulut Februari 2013 nanti,"urainya.
Seminar ini dihadiri oleh Staf Ahli Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Bidang Hukum Prof. Dr. Anna Erliana, SH, MH, Dirjen Informasi dan Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri RI A.M. Fachir, Mantan Dirjen Asean yang sekarang ini menjabat Duta Besar Indonesia untuk Republik Federasi Rusia merangkap Republik Belarusia Djouhari Oratmangun, putra Sulawesi Utara yang lahir di Beo dan besar di Desa Kamangta, Wartawan Senior Harry Kawilarang, Annie Ross pengajar Ilmu Sosial dan Kebudayaan pada Universitas Queensland, Daud Aris Tanudirjo Pengajar Ilmu Arkeologi di Universitas Gajah Mada Jogjakarta, Sabbam Siagian, wartawan senior mantan Duber RI di Australia, Prof. Dr. Heather Curnow korator dan penulis artikel seni di majalah dan surat kabar Australia serta sejarawan nasional Didi Kwartanada. Tokoh-tokoh ini akan memberikan materi dalam seminar ini. Melalui seminar ini Gubernur berharap akan hadir konsep yang cemerlang yang akan menjadi referensi pengembangan budaya dan seni kawasan Asia Pacifik yang banyak memiliki kesamaan untuk menjadi kekuatan yang akan menginspirasi percepatan pengembangan dan pembangunan ekonomi kawasan Asia Pacifik.(Alex)
COMMENTS