![]() |
FOKUSMANADO.COM / Sharif C. Sutardjo, Menteri Kelautan dan Perikanan. |
Menurutnya, selama ini, pendistribusian informasi selalu mengandalkan peran penyuluh perikanan. Namun, karena keterbatasn jumlah penyuluh di Indonesia yang hanya berjumlah 8 ribu penyuluh, informasi kepada pelaku utama disektor kelautan dan perikanan tidak berjalan optimal.
"Melalui kerjasama antara Kementerian Kelautan dan Perikanan dan Kemkominfo ini, kita akan optimalkan peran penyuluh yang terbatas itu dengan penyiagaan Mobile Pusat Layanan Internet Kecamatan (M-PLIK) dan Pusat Layanan Internet Kecamatan (PLIK),"ujar Sharif, Jumat (30/11/12) di Jakarta.
Lanjutnya, langkah ini diambil KKP untuk terus berupaya membangun suatu strategi komunikasi informasi penyuluhan perikanan yang efektif dan efisien. Pasalnya, sebagian besar jumlah sasaran pengguna dan pemanfaat informasi penyuluhan kelautan dan perikanan tersebar di seluruh provinsi industrialisasi, termasuk di kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil sebanyak 17 ribu pulau. Peran penyuluh perikanan sangat besar dan menjadi indikator atas keberhasilan implementasi berbagai program pemberdayaan masyarakat. Untuk itu, lanjutnya, tahun depan, pihaknya akan menambah jumlah tenaga penyuluh bidang perikanan menjadi 10 ribu penyuluh.
"Saat ini, jumlah pelaku industri perikanan diperkirakan mencapai 5,97 juta orang yang terdiri dari 2,62 juta nelayan dan 3,35 juta pembudidaya. Mereka tergabung dalam 23.071 kelompok yang tersebar di 384 Kabupaten atau Kota di seluruh Indonesia. Dengan demikian, setiap 1 orang penyuluh harus mendampingi 746 pelaku industri perikanan. Kondisi ini sangat tidak ideal,"tandasnya.(Red)
COMMENTS