FOKUSMANADO.COM / Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Boy Rafli Amar |
"Ada sekitar 90 orang kuat sebagai pelaku kerusuhan dan dilakukan pemeriksaan," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Hubungan Masyarakat (Humas) Polri, Brigjen Pol Boy Rafli Amar di Jakarta, Rabu.
Personel Polri yang dikerahkan di lapangan sebanyak 1.300 orang dan 476 personel TNI untuk melakukan langkah-langkah penghentian, mencegah konflik yang ada dan suasana cukup kondusif, katanya.
"Mereka yang diperiksa sebagian besar diduga kuat pelaku kejahatan aksi anarkis ini dan tidak ada korban jiwa," kata Boy.
Peristiwa penyerangan, perusakan dan pembakaran rumah yang diindikasi sebagai aksi anarkis dilakukan oleh sekitar 200 orang di Jalan Yos Sudarso, Kelurahan Seketeng, Kecamatan Sumbawa, Kabupaten Sumbawa, sekitar pukul 13.00 WITA.
"Aksi anarkis ini menyebabkan rusaknya rumah 13 unit, toko 2 unit, swalayan, hotel dan pasar tradisional di sana," kata Boy.
Setelah dilakukan penyelidikan peristiwa ini dampak adanya salah paham terkait adanya korban kecelakaan lalu lintas yang diisukan meninggal akibat penganiayaan, katanya.
Sebelum dinyatakan tewas, Arniati bersama pacarnya yang anggota polisi Brigadir I Gede Eka Swarjana, keluar bermalam minggu, menggunakan sepeda motor dengan cara berboncengan.
Sanak keluarga Arniati mencurigai wanita muda itu dibunuh, bukan kecelakaan lalu lintas, dan kecurigaan itu berkembang menjadi amarah ketika semakin banyak isu yang beredar, antara lain isu yang menyebutkan hasil visum ditemukan tanda-tanda kekerasan, yang dikait-kaitkan dengan kekerasan pada alat kelamin.
Sanak keluarga korban yang mendapat simpati dari warga lainnya, semakin marah ketika mendapat laporan dari pihak kepolisian bahwa kematian Arniati murni kecelakaan lalu lintas.
Oleh karena itu, pada Selasa (22/01/13) lalu, sanak keluarga korban dan warga lainnya yang jumlahnya lebih dari 200 orang unjuk rasa, sekaligus sebagai aksi protes terhadap pernyataan polisi yang menyatakan penyebab kematian tersebut murni kecelakaan lalu lintas, hingga berkembang menjadi tindakan anarkis.(anc)
COMMENTS