FOKUSMANADO.COM / Ilustrasi |
FOKUSMANADO.COM, JAKARTA - Merebaknya serangan Virus flu burung di beberapa daerah di Indonesia, menyebabkan banyak peternak mulai kehilangan pekerjaannya. Sebab, hewan ternak yang menjadi mata pencahariannya itu tiba-tiba mati secara bersama-sama.
Hal inilah yang kemudian menjadi alasan Panitia Kerja (Panja) Pengadaan Sarana dan Prasarana Pembuatan Vaksin Flu Burung untuk Manusia mengadakan rapat Panja dengan Ditjen PP dan PL Kemenkes RI, Ditjen Bina Upaya Kesehatan Kemenkes RI, Kepala Balitbangkes Kemenkes RI, dan Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan RI.
"Harus ada perhatian serius dari pemerintah dengan membuat penetapan status wabah. Bagaimanapun masa depan peternak, industri perunggasan nasional, dan keselamatan jiwa manusia Indonesia harus menjadi kepentingan utama," ujar Ketua Panja Vaksin Flu burung, Nova Riyanti Yusuf di Gedung DPR, Rabu (09/01/13).
Politisi Partai Demokrat ini mengatakan, meski Panja vaksin flu burung komisi IX DPR hanya berkonsentrasi terhadap penyimpangan anggaran dalam proyek pengadaan vaksin flu burung oleh PT Biofarma. Namun, kata dia, dengan melihat perkembangan virus ini, maka Panja tidak dapat menutup mata akan bahaya virus flu burung yang mulai mengkhawatirkan.
"Pihak panja tidak akan menutup mata melihat fenomena yang terjadi akhir-akhir ini di tengah masyarakat, terlebih Komisi IX juga membidangi masalah kesehatan," terang Nova.
Lebih jauh Nova memaparkan, dari aspek kesehatan dan manusia, virus flu burung ini memang sangat membahayakan. Hal ini terindikasi dari keganasan patogenisitasnya setara dengan virus flu burung subclade 2.3.1, yang menyebabkan sekitar 192 orang Indonesia terserang dan 160 meninggal.
Virus flu burung clade 2.3.2 ini, lanjut dia, juga berpotensi menular ke manusia walaupun sampai saat ini tidak ditemukan dan belum terjadi di Indonesia.
"Tetapi karena terbukti penularan clade ini pada manusia pernah dilaporkan di China, Hongkong dan Bangladesh, maka kita harus tetap waspada dan penting bagi para petugas kesehatan dan peternakan utk memahami surat instruksi Kemenkes dalam lintas koordinasi dengan kementerian pertanian," tegas Nova.
Untuk itu, pihaknya menilai, hal ini menjadi penting bagi DPR untuk memastikan kesiapan dari Pemerintah dalam menanggulangi segala kemungkinan yang terjadi akibat perkembangan dari virus tersebut.
"Kesiapan dan koordinasi Kemenkes dan Kementerian Pertanian sudah berjalan baik, semoga sosialisasi yang kuat serta penanganan yang tepat bisa menenangkan masyarakat," tandasnya.
(MC)
COMMENTS