FOKUSMANADO.COM / Hanny Sondakh Wali Kota Bitung saat pertemuan dengan Guru - guru |
Maksud kedatangan dari Perwakilan Guru yang terdiri dari Dems Tandaju (Guru SMK Negeri 5), Djohnly Pangemanan (Guru SMK Negeri 1), Alfrets Saraung (Guru SMP Negeri 12), Munawar Antameng (Guru SMA Negeri 1), Tonikson Mamentiwal (Guru SMA Negeri 1) dan Sovian Lawendatu (Guru SMA Negeri 1) untuk menyampaikan aspirasinya mereka, terkait penghapusan TPP Guru yang ada di Kota Bitung.
Wali Kota menyambut baik kedatangan dari perwakilan Guru yang ada di Kota Bitung ini dan memberikan penjelasan mengapa Pemerintah Kota (Pemko) Bitung harus mengambil langkah melakukan penghapusan TPP dari para Guru.
"Secara hati nurani, saya tidak menginginkan adanya penghapusan TPP ini, karena tugas dan peran Guru sangatlah penting dalam rangka peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia khususnya yang ada di Kota Bitung,"ungkap Sondakh,saat pertemuan yang dilaksanakan diruang kerjanya, Rabu (30/01/13) Kemarin.
Lanjutnya, hal ini dilakukan karena Belanja Aparatur Pemko Bitung yang sampai saat ini belum balanced dengan belanja publik, yaitu masih berada di angka 53,7 persen sehingga menyebabkan Pemko Bitung harus menekan/mengurangi jumlah belanja tidak langsungnya.
"Selain itu, pembayaran TPP Guru ini bisa menyebabkan TGR (Tuntutan Ganti Rugi), saya juga tidak menginginkan dikemudian hari para Guru mengembalikan TPP yang pernah diterimanya karena menjadi suatu temuan dari BPK,"jelasnya.
Ia juga memohon kepada para perwakilan Guru untuk meneruskan hasil pertemuan ini kepada rekan-rekan Guru yang lain, karena ini demi kepentingan kita bersama.
Sementara itu, dalam pertemuan tersebut Sekretaris Kota Edison Humiang juga menyampaikan, Pemko Bitung harus menghindari terjadinya duplikasi anggaran dan akan mencari jalan keluar untuk tambahan penghasilan pegawai bagi Guru bisa dikeluarkan dalam komponen belanja aparatur sehingga tidak membebani belanja tidak langsung dalam APBD Kota Bitung.(ndo)
COMMENTS