Ilustrasi |
Dimana setiap pelajar di tuntut menyediakan makalah yang bertemakan lepas seperti persoalan ke ilmuan, organisasi, dan agama.
Makalah tersebut kemudian dipresentasikan oleh setiap pelajar di depan beberapa tim penguji yang merupakan kader dan pengurus bta yang sebelumnya telah mendapat pembekalan materi dari dewan pengawas tadzkir akbar (dpta).
Afrianto salah seorang peserta dari SMA negeri 6 Manado mengaku cukup tertantang saat membawakan materi, karena terbilang kaget dengan pertanyaan - pertanyaan yang di ajukan oleh tim penguji.
"cukup tegang tadi mengikuti tot, karena pengujinya sempat banyak memberikan pertanyaan dasar dan bidang ke ilmuan dari makalah yang saya paparkan," ujar afri.
Sementara itu, ketua bta cabang manado, sahmi wahab, mengatakan saat di konfirmasi mengaku acara ini merupakan rangkaian kegiatan rutin yang digelar oleh bta, guna memacu semangat kawan - kawan kader dan pengurus akan sistem dan mekanisme kaderisasi bta dalam melahirkan kader trainer yang berwawasan keilmuan dan agama.
"Kami bersama kawan- kawan pengurus telah jauh hari menggagas kegiatan ini, yang nantinya kelimuan dan agama bisa dipahami secara mendalam" tuturnya.
selain itu kegiatan tersebut sebagai langkah guna memupuk rasa silaturahmi di kalangan pelajar agar lebih kuat sesuai motto bta "berdakwah menjalin ukhuwah"
kegiatan tersebut menjadi agenda menarik bagi kawan - kawan bta, agar berani tampil membawakan materi dengan kemampuan berbasis organisasi agar tidak monoton dalam menyajikan dari biasanya. tanda arman soleman salah seorang penguji.
“Kami sudah siapkan tim penguji semenjak satu minggu lalu untuk menambahkan mental dari pelajar, agar mereka berani untuk menyatakan aspirasinya”.
Demikian dilaporkan: Nikson Katiandagho
COMMENTS