FOKUSMANADO.COM / Logo HPN Sulut 2013 |
Ada beberapa alasan sehingga AJI bisa mengambil kesimpulan seperti itu. Yang pertama, tema HPN yang diangkat justru sama sekali tidak menyentuh atau menyebut peran pers, ataupun jurnalis itu sendiri.
“Tema yang diangkat tidak memberikan ruang, kedudukan yang terhormat bagi pers sebagai pilar ke empat dalam demokrasi. Sama sekali tidak menyebut soal eksistensi media itu sendiri. Dari tema ini, masyarakat bingung, yang sementara hajatan adalah insan pers, atau pemerintah Sulawesi Utara,” papar Yoseph E Ikanubun dan Kusrant ketua AJI Manado, di damping Sekretaris Ishak Kusrant.
Lanjut mereka, karena itu kuat dugaan HPN ini justru disinyalir didompleng oleh pemerintah maupun industri media tertentu untuk agenda mereka.
“Ini tentu disayangkan, jika ada pihak tertentu yang mendompleng HPN ini untuk agenda mereka,"ungkap mereka.
Apa relevansinya dengan eksistensi media secara umum, Hal lain yang menjadi issue penting adalah besarnya penggunaan dana APBN dan APBD oleh pemerintah yang mencapai angka miliaran rupiah hanya untuk acara-acara yang terkesan mewah dan seremonial, Sementara di sisi lain, pemerintah dan aparat hukum kurang kepedulian dan keseriusan untuk menyelesaikan kasus-kasus kekerasan termasuk pembunuhan terhadap jurnalis. Soal kepentingan dari beberapa sumber menyebutkan kenyataan ini lebih bersifat normative, dan mestinya tidak perlu terlalu berprasangka buruk.
“Kita mestinya bersyukur, Sulut di percayakan sebagai tuan rumah HPN 2013 dan bicara soal kepentingan benar ada, tetapi lebih pada upaya menampilkan potensi baik dari segi kekayaan alam, sumber daya manusia dan potensi wisata untuk kawasan pertumbuhan ekonomi dan perdagangan baru diujung utara nusantara," ungkap S H Sarundayang Gubernur Sulut dalam sambutan tertulis pada HPN 2013.
Bahkan Murgiono ketua umum PWI dalam sambutannya pula menyebutkan, keinginan Pemprov Sulawesi Utara melaksanakan HPN 2013 adalah tekait dengan tekad untuk mewujudkan percepatan pembangunan di Sulut.(nikson)
COMMENTS