PEMPROV, FOKUSMANADO.COM - Wakil Gubernur Sulut Dr. Djouhari Kansil MPd, menginstruksikan jajaran Dinas Diknas Provinsi Sulut segera melakukan sensus pendidikan di Kabupaten/Kota.
Karena dari laporan Kadis Diknas Provinsi Sulut Star Wowor menyebutkan, Sulut berada pada rangking dua di tanah air untuk siswa putus sekolah (drop out) dan yang paling banyak siswa drop out berada pada tingakt SMP dan SMA. Itu juga dikatakan Kansil, saat membuka pelaksanaan Rakorev hasil kinerja bidang pendidikan tingkat Provinsi Sulut di hotel Sutan Raja Minut, Selasa (26/2) Kemarin.
Kansil mengatakan, sedikit meragukan data tersebut, bagaimana mungkin hingga provinsi sulut bisa mendapat rangking dua siswa drop out.
“Tentunya menjadi pertanyaan kepada kita semua yang berkecimpung dalam dunia pendidikan di daerah ini. Apa sebenarnya yang masih kurang, sementara bantuan pemerintah melalui dana bos, dana bosda hingga sampai pemberian bea siswa bagi rakyat miskin sudah diberikan, bahkan guru- guru bersertifikat hingga kini sudah mencapai 60 persen dari jumlah guru yang ada di sulut”, kata mantan Kadis Diknas Sulut ini.
Lanjutnya, untuk itu sekembalinya dari Rakorev ini, Diknas Sulut dapat bersinergi dengan jajaran diknas kab/ko untuk segera melakukan sensus pendidikan. Sensus ini sangat penting untuk mendapatkan data ril, seberapa banyak jumlah siswa yang dorp out.
“Kalian harus melakukan kunjungan dari rumah kerumah dengan melibatkan wali kelas karena mereka yang paling mengetahuinya, sehingga di tahun 2013 ini, Mudah-mudahan ada perubahan data jumlah siswa dop out,”pungkas Kansil.
Turut hadir Kadis Diknas Kab/ko dan Pejabat Eselon IIIdan IV dilingkungan Diknas Sulut.
Demikian dilaporkan: Alex Terwin
Karena dari laporan Kadis Diknas Provinsi Sulut Star Wowor menyebutkan, Sulut berada pada rangking dua di tanah air untuk siswa putus sekolah (drop out) dan yang paling banyak siswa drop out berada pada tingakt SMP dan SMA. Itu juga dikatakan Kansil, saat membuka pelaksanaan Rakorev hasil kinerja bidang pendidikan tingkat Provinsi Sulut di hotel Sutan Raja Minut, Selasa (26/2) Kemarin.
Kansil mengatakan, sedikit meragukan data tersebut, bagaimana mungkin hingga provinsi sulut bisa mendapat rangking dua siswa drop out.
“Tentunya menjadi pertanyaan kepada kita semua yang berkecimpung dalam dunia pendidikan di daerah ini. Apa sebenarnya yang masih kurang, sementara bantuan pemerintah melalui dana bos, dana bosda hingga sampai pemberian bea siswa bagi rakyat miskin sudah diberikan, bahkan guru- guru bersertifikat hingga kini sudah mencapai 60 persen dari jumlah guru yang ada di sulut”, kata mantan Kadis Diknas Sulut ini.
Lanjutnya, untuk itu sekembalinya dari Rakorev ini, Diknas Sulut dapat bersinergi dengan jajaran diknas kab/ko untuk segera melakukan sensus pendidikan. Sensus ini sangat penting untuk mendapatkan data ril, seberapa banyak jumlah siswa yang dorp out.
“Kalian harus melakukan kunjungan dari rumah kerumah dengan melibatkan wali kelas karena mereka yang paling mengetahuinya, sehingga di tahun 2013 ini, Mudah-mudahan ada perubahan data jumlah siswa dop out,”pungkas Kansil.
Turut hadir Kadis Diknas Kab/ko dan Pejabat Eselon IIIdan IV dilingkungan Diknas Sulut.
Demikian dilaporkan: Alex Terwin
COMMENTS