Kadispenda Sulut AG Kawatu saat menjelaskan |
"sumber-sumber patda yang perlu di intensifikasi yaitu baik yang bersumber melalui pajak daerah, retribusi daerah, hasil perusahaan milik daerah, dan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, akan tetapi jangan berpuas diri, capaian patda harus terus dimaksimalkan, sehingga gerak pemerintahan, pembangunan dan pelayanan umum dapat tercapai", kata kansil.
Terkait dengan itu secara teknis Dipenda sebagai salah satu SKPD kunci untuk mewujudkan tujuan pembangunan sulut, maka perlu terus berinovasi lebih kreatif, mantapkan terus team work, serta tentunya mutlak memiliki kesatuan visi dalam mengoptimalkan sumber-sumber patda dari berbagai sektor, seperti PKB,PKAA, BBn-KB, BBN-KAA, PBB-KB, P3AP dan P3ABT, termasuk melalui dana perimbangan bagi hasil pajak yang berasal dari PBB, BPHTB dan PPH OPDN, harap orang nomor dua di sulut ini.
Kadispenda AG Kawatu, SE MSi mengatakan, raker evaluasi kinerja seperti ini setiap tiga bulan dilaksanakan, sementara lokasinya akan dilaksanakan ditiap kabupaten/kota dan saat ini pelaksanaan Rapat di tahuna terasa istimewa, karena bersamaan dengan pelaksanaan deklarasi pembentukan Provinis Perbatasan Nusa Utara (PPNU). Kawatu menambahkan dari target PAD sektor pajak TA 2013 sebesar sebesar Rp.579,563, Miliar lebih, realisasinya sampai dengan Maret 2013 sebesar Rp.168, 339 lebih atau presentasenya 23,18 persen. Diharapkan pada akhir TA 2013 PAD sektor pajak dapat menyentuh angka Rp. 6.000.000.000 M jelasnya.
Hadir Bupati Kab. Kepulauan Sangihe HR. Makagansa dan Asisten Administrasi Umum Edwin Silangen sertaduaorang Tim Ahli Dipenda Sulut DR. Vecky Masinambow dan DR. Vecky Rumate yang bertindak sebagai narasumberuntuk analisis dan prediksi PAD TA 214. Sedangkan peserta yang hadir, para kepala Bidang dan UPTD dari 15 Kabupaten/Kota se- Sulut, Tambah Kawatu.
Reporter: Viktorius Kundiman
Editor: Ferlyando Sandala