Joudie Watung |
Seperti kejadian pada rapat paripurna Selasa kemarin ketika Watung secepatnya mengakhiri penyampaian laporan kinerja pimpinan DPRD sesaat diinterupsi Djafar Alkatiri. Ternyata kejadian tersebut tak luput dari perhatian kader Partai Demokrat, Stela Umbas.
“Keputusan dia (Joudie Watung, red) segera mengakhiri penyampaian laporan hanya karena diinterupsi merupakan cermin wakil rakyat yang tidak berkualitas. Mestinya interupsi itu ditanggapi dengan penyampaikan hal yang lebih substansial, bukan justru menjadi bahan tertawaan,” tutur Umbas, Rabu (24/4).
Sebagai kader Partai Demokrat, Umbas mengharapkan kepada pengurus terutama Ketua DPD PD Sulut Vicky Lumentut untuk selektif menempatkan kader yang akan didudukan sebagai pimpinan DPRD. Untuk menduduki kursi pimpinan menurutnya kader harus memahami fungsi dan tugas pokok sebagai pimpinan.
“Karena kredibilitas partai salah-satunya dapat dilihat dari kualitas kader yang ditempatkan di unsur pimpinan, baik pimpinan komisi, pimpinan alat kelengkapan, terutama pimpinan DPRD. Pada parameter ini, kapasitas Joudie Watung sebagai wakil ketua dewan provinsi sangat dipertanyakan,” tegas Umbas yang merupakan kader Demokrat Paal Dua.
Editor: Ferlyando Sandala