![]() |
Tai Minya Manado |
Menurut Kabid Perdagangan Luar Negeri, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sulut Hanny Wajong, ekspor bungkil kopra Sulut ke Negara tersebut terjadi empat kali pada pekan berjalan ini.
“Masing-masing, 450 ton, dengan devisa 73.125 dolar AS, 180 ton dengan devisa 29.250 dolar AS, 1.090 ton dengan deviasa 177.125 dolar AS, dan 180 ton dengan devisa 29.250 dolar AS,” ujarnya, Senin (15/4) sore.
Diutarakan Parengkuan, bungkil kopra termasuk dalam kelompok produk turunan kelapa, yang sejak beberapa tahun lalu menjadi komoditas ekspor Sulut.
"Memang bungkil kopra masuk sebagai komoditas ekspor kendati tidak sedominan minyak kelapa kasar, tetapi cukup memberi topangan pada perolehan devisa bagi Sulut," tuturnya.
Lanjutnya, Vietnam merupakan salah satu daerah tujuan ekspor yang menunjukkan perkembangan dalam beberapa tahun belakangan ini.
"Kendati pengiriman komoditas unggulan Sulut ke Vietnam belum kontinu, tetapi volume dikirim menunjukkan peningkatan yang cukup menggembirakan," ungkapnya.
Ia berharap terjadi peningkatan ekspor ke negara Asean termasuk Vietnam, karena pertumbuhan ekonomi negara di kawasan yang memperlihatkan kecenderungan meningkat dibanding belahan dunia lainnya.
"Negara Asean masuk sebagai pasar non tradisional yang memperlihatkan potensi cukup besar, diantaranya Vietnam,"tandasnya.
Reporter: Nikson Katiandagho
Editor: Ferlyando Sandala