Saat KPM laksanakan Diskusi Terbuka di RM Talaga. |
Seperti dikatakan salah satu pembicara, Richard Sualang, dalam penjaringan untuk calon legislatif ada aturan dan mekanisme sendiri yang diterapkan oleh masing-masing partai.
Begitu juga Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang menurut Sualang, dalam melakukan penjaringan ada aturan dan mekanisme sendiri.
“Khusus penjaringan manado, salah satu syarat adalah visi misi para caleg harus jelas. Termasuk cara berpolitik ada insting politik yang tidak serta merta timbul dari cara berorganisasi,” terangnya.
Ketua PDIP Manado ini juga mengakui meski kader tapi jika masuk dalam faktor ‘X’ tidak menjamin kader tersebut bisa masuk untuk dicalonkan partai ke DCS.
“Begitu juga dengan perekrutman bahwa PDIP lebih mengutamakan ketokohan kader dibandingkan dengan popularitas,” tegasnya.
Anak Mantan Gubernur Sulut, Jefry Rantung yang turut hadir dalam dialog tersebut angkat bicara. Nanti pada akhirnya kder yang duduk di legislatif itu karena kesetiaannya bukan karena uang semata,” ucap Jefry yang juga Caleg DPRD Sulut ini.
Sementara Jimmy Asiku pengusaha muda sulut memposisikan dirinya untuk mendorong bersama kemajuan pemimpin karena peduli dan mencintai kota manado. Ia juga menyinggung soal kapasitas dewan yang memang sepertinya hanya bicara tapi eksen yang kurang.
Dengan demikian Ia mengajukan konsep membentuk tim 88 yang bertugas memantau skaligus menyeleksi calon-calon pemimpin yang bersih dan mampu membawa kota manado lebih baik.
Saat diberikan kesempatan kepada calon Panwas Tikala Isa Yusuf, terkait caleg yang ‘membeli’ suara, dengan tegas mengatakan motivasi dirinya masuk panwas adalah ingin mematahkan politik uang bagi caleg nakal.
"Saya ingin patahkan politik uang bagi caleg nakal," ucapnya singkat.
Usai dialog yang dipandu langsung oleh Ketua KPM Alex Mellese, dilanjutkan dengan makan siang bersama dan penyerahan Uniform KPM oleh Richard Sualang, Jemmy Asiku dan Jefry Rantung dan diterima langsung Ketua KPM Alex Mellese, Wakil Ketua KPM Jopie senduk dan Bendahara KPM Deddy Wakari.
Sumber: MU
Editor: Redaksi