Jambi - Pendiri Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), KH Nuril Huda, kecewa dengan ulah sejumlah elite partai politik yang berupaya mengintervensi Kongres PMII ke XVIII yang tengah berlangsung di Asrama Haji Jambi, Jumat 30 Mei-Kamis 5 Juni 2014, dengan praktek money politics.
“Bangsa ini sedang krisis moral. Bukan krisis ekonomi. Kalau generasi mudanya dirusak juga sangat disayangkan.
PMII ini anak-anak muda yang masih bersih, idealis. Kalau ada Parpol yang mengintervensi Kongres apalagi mengajari
money polititcs, pertanggungjawabannya sampai akhirat,” tegas Kiai Nuril, Sabtu (31/5/2014).
Keprihatinan pendiri PMII itu disampaikan saat mendengar adanya indikasi intervensi Parpol melalui calon tertentu dengan menghalalkan politik transaksional.
Menurut Kiai Nuril, Parpol dan elit politik lain hanya boleh membantu
pelaksanaan kongres, sebatas bantuan kepada panitia. Bantuan itu pun harus tanpa syarat.
Dia pun mengajak alumni dan simpatisan PMII yang bernaung di sejumlah Parpol dan lintas profesi, untuk menyadari pentingnya regenerasi di tubuh organisasi mahasiswa penggerak ahlu sunnah wal jam’ah itu dan
membantu pelaksanaan kongres, tanpa harus mengintervensi apalagi mengajarkan praktik money politics yang bertentantang dengan prinsip Aswaja.
"Kalau sekedar membantu, tanpa syarat tak mengapa. Tapi kalau mengintervensi ini merusak. PMII ini tempat latihan para calon pemimpin nasional. Ini satu-satunya organisasi mahasiswa yang konsisten memperjuangkan nilai Aswaja,
toleran, berkeadilan, moderat dan yang terpenting kejujuran. Jangan merusak idealism anak-anak muda ini,” paparnya.
Kiai Nuril mengungkapkan, selama ini ia bersaama para ulama sepuh, pendiri PMII, dan sejumlah alumni yang
memilih melanjutkan perjuangan di ranah akademik dan pesantren, selalu mendoakan PMII, lahir dan batin. “Lahir
batin kami selalu berdoa agar generasi muda Aswaja ini bisa melanjutkan estafet keulamaan, yang arif, bijaksana
dan bermanfaat bagi umat dan bangsa. Di manapun alumni PMII berkiprah harus berpikir untuk kemaslahatan umat.
Jangan malah melanggar nilai etis dan menghancurkan ummat,” pintanya.
Sebelumnya, Ketua Umum Pengurus Besar PMII, Addin Jauharuddin, menyerukan agar para peserta Kongres tidak terjebak pada politik transaksional dan melanggar nilai idealisme Aswaja. “Kontestan calon ketua umum harus bersaing secara sportif dengan mengunggulkan prestasi, gagasan dan program kerja bagi seluruh kader PMII di berbagai kampus di Indonesia. Hilangkan praktik-praktik transaksional dan politik uang yang diback up oleh partai- partai politik tertentu, terutama partai politik yang selalu mengklaim mengatasnamakan pejuang ahlu sunnah wal jamaah ," tegas Addin.
Addin mengungkapkan, kader PMII tidak dibenarkan mendukung calon ketua umum PB PMII yang terindikasi terlibat praktik politik uang dan diback-up oleh partai politik tertentu. Terutama partai politik yang mengklaim pejuang Islam ahlu sunnah wal jamaah . (OKZ)
COMMENTS