Manado – Harga cabe rawit di Sulawesi Utara ( Sulut) mengalami fluktuasi harga yang berkisar 7 hingga 9 persen, dan ini lebih diakibatkan oleh kenaikan inflasi dan ini dinilai cukup tinggi, kata Kepala Perwakilan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI), Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) Luctor Tapiheru.
Luctor mengingatkan demi mengantisipasi dalam jangka pendek, bagaimana seharusnya suplai-suplai bahan baku yang ada ini untuk pemerataan atau distribusinya bisa diperbaiki atau dilancarkan.
Dikatakan pula, pihaknya harus bisa menjamin bahwa barang kebutuhan itu ada di tiap-tiap daerah kabupaten/kota.
" Kalaupun barangnya tersedia dipasar atau disentra-sentra konsumen, masyarakat yang ingin membeli walau ada kenaikan harga itu masih bisa didapat hal itu masih dalam taraf yang wajar,namun lain halnya kalau misalnya harga sudah naik, barangnya tidak ada, hal tersebut bisa mengakibatkandua kali inflasi," tandas Luctor.
COMMENTS