Amdal, CSR dan Naker Abaikan Kontrak Karya |
Lokasi Pertambangan PT. MSM/TTN. |
Menurutnya, persoalan yang tidak di publis secara transparan oleh pihak Perusahan, sebut saja masalah AMDAL, CSR maupun tenaga kerja (Naker) sebagaimana diatur dalam kontrak karya. “Carut marut dampak lingkungan tidak pernah dibuka secara transparan, artinya harus diklarifikasi oleh perusahan. apakah sudah dilakukan audit atau belum,” ungkapnya.
Lebih lanjut menyangkut dana CSR menurut Warouw, selang beberapa tahun terakhir tidak juga transparan. “Apakah memang benar diberikan kepada warga yang ada di lingkar tambang serta sudah tepat sasarankah dana tersebut? Jangan-jangan dana tersebut mengalir ke berbagai pihak di dalam internal saja,” tudingnya mengabaikan kontrak karya, sebab tidak pernah dibuka.
“Kalau presentasi 70-30. Apakah itu memang benar? Untuk itu saya menantang pihak PT.MSM dan TTN untuk mengklarisi hal ini kepada public lewat dialog terbuka oleh perusahan. Sebab selama ini tidak pernah dibuka secara transparan,” semburnya.
Pada rapat Komisi Amdal di BLH Sulut, Rabu (11/02) lalu, Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Sulawesi Utara menilai dan menyimpulkan bahwa dokumen Adendum Analisis Masalah Dampak Lingkungan (Amdal) yang diajukan oleh PT MSM/TTN kepada Badan Lingkungan Lihup (BLH) selayaknya ditolak.
“Berdasarkan fakta yang kami temukan di lapangan, juga didukung realitas yang kami dengar pada rapat ini, data dalam dokumen addendum amdal berbeda dengan data yang MSM-TTN laporkan secara berkala kepada BLH Minahasa Utara (MInut), sudah sepatutnya ditolak. Namun karena lagi kami tak punya wewenang untuk itu, semuanya kami serahkan pada Komisi Amdal," tegas Anggelin Palit, Direktur Walhi Sulut.
Danso Ayhuan, Kepala BLH Minut mengatakan, ada beberapa data, misalnya soal monitoring pengolahan kualitas air limbah, sangat berbeda antara yang ada dalam dokumen adendum dengan yang MSM-TTN laporkan secara berkala kepada BLH Minut.
"Kami mempertanyakan, yang mana yang benar?" tanyanya.
Dia meragukan dokumen adendum dan meminta pihak MSM-TTN mengklarifikasi perbedaan data tersebut. Satu hal yang disorot, soal laporan kualitas air selama semester Satu 2014 yang disebut memenuhi baku mutu lingkungan. Namun dalam laporan itu juga disebut tren kualitas air di kolam sedimen Toka justru masih dibawah baku mutu lingkungan.
Tanggapan kritis juga dikemukakan Budi Sulistijo, pakar geologi. Ia menyoroti tidak adanya laporan atas hasil monitoring bahan-bahan berbahaya seperti merkuri, padahal operasional tambang sudah berjalan tiga tahun.
Program Corporate Social Responsbility (CSR) atau Community Development (Comdev) terhadap 10 Desa lingkar tambang Kecamatan Likupang Timur. Pasalnya, hal ini masih menjadi surga telinga bagi 10 Desa di Kecamatan Likupang Timur (Liktim). Dana yang diplot sekitar USD 1.2 juta pada tahun 2014 sampai saat ini tidak direalisasikan 100 persen.
Padahal comdev ini ditandatangani bersama Bupati Minut, Drs Sompie Singal, MBA, Kepala Dinas Pertambangan Kota Bitung, Ir Alex Watimena di Hotel Sutanraja, pada 19 Maret 2014 bersama Presiden Direktur PT MSM, Terkelin Purba.
“Contohnya 29 unit lampu jalan, kualitasnya dibawah standart. Baru dua bulan dipakai sudah rusak.” Kata Denny Sompie, Rabu (11/3/2015) siang tadi.
Ditambahkan Warouw terkait 3 masalah diatas, dirinya mengingatkan pemerintah untuk melakukan re-negosiasi kembali terhadap kontrak karya dengan Perusahaan tambang terbesar di Sulut ini. Hal ini memang diatur dalam Undang-undang.
“Sekelas PT Freeport saja bisa dilakukan re-negosiasi. Apalagi hanya PT.MSM/TTN yang menampung sejumlah masalah. Untuk itu, dalam waktu dekat saya akan menyurat ke Kementrian pertambangan terkait sejumlah persoalan yang dibuat dan diciptakan perusahan tersebut,” tegasnya.(red/tim)
Data CSR Tidak Direalisasikan Tahun 2014 di 10 Desa lingkar Tambang Minut. (Buatkan Grafis)
1. Wineru
Jembatan Ex PNPM
Bronjong Kali Kecil
Pustu/Rehab
Hot Mix jalan tenga
2. Winuri
Drainase jalan raya dalam desa
Tribun lapangan olah-raga.
3. Kinunang.
Balai Desa
Paving blok halaman balai desa.
Hamparan sirtu jalan belakang.
4. Marinsow.
Pagar sekolah SMP.
Balai Desa Marinsow.
5. Pulisan.
Drainase panjang 1 km.
Air bersih.
6. Kalinaun.
Jalan Sirtu 2 Km.
Gedung PAUD.
Kantor desa baru.
7. Maen.
Tower dan instalasi air bersih 2 buah Jaga I dan V.
Bangunan TPI jaga IV.
8. Rinondoran.
Renovasi kantor desa.
Ruang Polindes.
Air bersih.
9. Resetlemen.
Kantor dan balai desa.
Jalan lorong sekolah.
Drainase.
10. Pinenek.
Gapura.
Drainase.
Sumber : Kantor Kecamatan Likupang Timur.
Table CSR 2013 PT. MSM
No. Kegiatan Lokasi Tahun 2013
1. Hubungan Komunitas
Bidang Keagamaan Vilage In Kecamtaan $ 30,000
Bidang Sosial-Budaya Likupang Timur, Kabupaten $ 30,000
Bidang Olahraga & Kepemudaan Minut $ 37,385
2. Pemberdayaan Masyarakat
Bidang Pendidikan $ 58,995
Bidang Kesehatan Wineru, Maen, Winuri $ 58,995
Bidang Ekonomi Rinondoran,Pinenek,Kalinaun $ 55,419
Bidang Pertanian Marinsow, Pulisan $ 57,579
Bidang Peternakan-Perikanan $ 62,570
3. Pengembangan Infrastruktur
Sarana Pendidikan $ 65,000
Sarana Keagamaan $ 65,000
Sarana Kesehatan $ 65,000
Sarana Pertanian- Peternakan $ 65,000
Sarana Pemberdayaan Ekonomi $ 65,000
Sarana Umum Lainnya $ 66,410
4. Operasional $ 48, 926
5. Bencana Alam dan Pelestarian Lingkungan
Bantuan Bencana Alam $ 78, 282
Penghijauan dan Kampanye Lingkungan $ 68,496
TOTAL $ 978,526
Table anggaran 2012 dan realisasinya (grafik sama dengan yang ada di atas
Rencana Realisasi Persentasi
$ 13,000 $ 27,667 213 %
$ 13,000 $ 10,826 83 %
$ 12,750 $ 14,680 115 %
$ 20,000 $ 2,547 13 %
$ 20,000 $ ------ 0 %
$ 20,000 $ 19,522 98 %
$ 20,000 $ 161 1 %
$ 15,438 $ ------
$ 114,000 $ 26,964 24 %
$ 114,000 $ 14,111 12 %
$ 114,000 $ 185,400 163 %
$ 114,000 $ ------- 0 %
$ 114,000 $ 70,628 62 %
$ 114,000 $ 389,715 335 %
$ 75,000 $ 4,608 6 %
$ 82,818 $ ------- 0 %
TOTAL $ 978,526 $ 766,842 78,4 %
COMMENTS