MANADO – Pilkada Gubernur Sulut 9 Desember 2015 mendatang diperkirakan berlangsung seru. Jika semua pasangan calon lolos “seleksi” KPU maka dipastikan Pilgub akan diikuti 3 pasangan calon.
Tiga pasang Cagub-Cawagub adalah : Olly Dondokambey dan Steven Kandouw yang diusung PDIP dan Partai NasDem, Maya Rumantir dan Glenny Kairupan diusung Partai Gerindra dan Demokrat serta Elly Engelbert Lasut dan David Bobihoe diusung Partai Golkar, PKPI, Hanura, PKS dan PAN.
Menarik mengukur peluang melalui indikator kelebihan dan tantangan masing-masing pasangan calon yang akan bertarung menurut pengamat politik DR Ferry Liando.
Kelebihan pasangan Olly Dondokambey – Steven Kadouw menurut Liando adalah pasangan ini didukung hampir semua kepala daerah di Sulut. Kondisi ini merupakan hal yang paling berpengaruh dalam pengumpulan suara. Pengalaman pemilu 2014, parpol yang di bela kepala daerah maka parpol itu yang menang di daerah itu.
“Contoh Golkar menang di Tomohon dan Minsel karena kepala daerahnya dari Golkar. PDIP Menang di Mitra, Minahasa, Sitaro, Sangihe karena kepala darahnya dari PDIP. PKPI menang di Bitung dan Demokrat menang di Manado. Ini membuktikan kepala daerah sangat berpengaruh sebagai mesin politik. Sebab mereka bisa menggerakkan birokrasi sampai ke desa”, ujar Liando.
Keuntungan lain pasangan Dondokambey-Kandouw, lanjut Liando, PDIP menang pemilu di Sulut tahun lalu. Otomatis anggota DPRD dari PDIP bisa menjadi kekuatan dalam memobilisasi pemilih.
“Dukungan SHS juga bisa jadi masih sangat berpengaruh. Penguasa negara saat ini dari PDIP yaitu Joko Widodo, Partai Demokrat dan Golkar di Sulut yang sedang dililit konflik tentu sangat menguntungkan PDIP dan mendapat dukungan elit-elit GMIM”, tambah Liando.
Meski demikian menurut akademisi Unsrat ini pasangan Olly Dondokambey – Steven Kandouw memiliki beberapa tantangan diantaranya, kecil kemungkinan mendapat sokongan suara dari Nusa Utara atau Bolmong Raya karena Steven Kandouw berasal dari etnis Minahasa.
“Politik itu juga sangat dinamis. Bisa saja kasus hukum Olly Dondolambey diangkat oleh lawan-lawan politiknya”, tukasnya.
Tiga pasang Cagub-Cawagub adalah : Olly Dondokambey dan Steven Kandouw yang diusung PDIP dan Partai NasDem, Maya Rumantir dan Glenny Kairupan diusung Partai Gerindra dan Demokrat serta Elly Engelbert Lasut dan David Bobihoe diusung Partai Golkar, PKPI, Hanura, PKS dan PAN.
Menarik mengukur peluang melalui indikator kelebihan dan tantangan masing-masing pasangan calon yang akan bertarung menurut pengamat politik DR Ferry Liando.
Kelebihan pasangan Olly Dondokambey – Steven Kadouw menurut Liando adalah pasangan ini didukung hampir semua kepala daerah di Sulut. Kondisi ini merupakan hal yang paling berpengaruh dalam pengumpulan suara. Pengalaman pemilu 2014, parpol yang di bela kepala daerah maka parpol itu yang menang di daerah itu.
“Contoh Golkar menang di Tomohon dan Minsel karena kepala daerahnya dari Golkar. PDIP Menang di Mitra, Minahasa, Sitaro, Sangihe karena kepala darahnya dari PDIP. PKPI menang di Bitung dan Demokrat menang di Manado. Ini membuktikan kepala daerah sangat berpengaruh sebagai mesin politik. Sebab mereka bisa menggerakkan birokrasi sampai ke desa”, ujar Liando.
Keuntungan lain pasangan Dondokambey-Kandouw, lanjut Liando, PDIP menang pemilu di Sulut tahun lalu. Otomatis anggota DPRD dari PDIP bisa menjadi kekuatan dalam memobilisasi pemilih.
“Dukungan SHS juga bisa jadi masih sangat berpengaruh. Penguasa negara saat ini dari PDIP yaitu Joko Widodo, Partai Demokrat dan Golkar di Sulut yang sedang dililit konflik tentu sangat menguntungkan PDIP dan mendapat dukungan elit-elit GMIM”, tambah Liando.
Meski demikian menurut akademisi Unsrat ini pasangan Olly Dondokambey – Steven Kandouw memiliki beberapa tantangan diantaranya, kecil kemungkinan mendapat sokongan suara dari Nusa Utara atau Bolmong Raya karena Steven Kandouw berasal dari etnis Minahasa.
“Politik itu juga sangat dinamis. Bisa saja kasus hukum Olly Dondolambey diangkat oleh lawan-lawan politiknya”, tukasnya.
COMMENTS