JAKARTA -Insiden pembakaran Mushola di Tolikara, Papua belum lama ini mendapatkan tanggapan dari Pengurus Pusat Pemuda Katolik. Menurut Ketua Umum Agustinus Tamo Mbapa melalui keterangan persnya Sabtu (18/7/2015) sangat menyesalkan dan mengutuk keras terhadap pelaku yang tidak beradab sehingga menimbulkan kerusuhan
"Kita berharap pemerintah menangkap, mengivestigasi dan menindak pelaku kerusuhan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku," ujar pria asal NTT ini.
Bagi dia, Pemuda Katolik berpandangan, insiden tersebut tidak bernurani kemanusiaan dan melanggar prinsip-prinsip dasar hak-hak asasi manusia (HAM) karena bertepan dengan hari raya Idul Fitri. Insiden itu merongrong kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD Negara RI Tahun 1945.
Dirinya pun mendesak Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Pol. Badrodin Haiti agar segera mengambil tindakan untuk mengusut tuntas termasuk menangkap, mengivestigasi dan menindak pelaku kerusuhan tersebut sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
"Kami juga meminta Kapolri agar menambah jumlah personil Polri dan meningkatkan kesiap-siagaan agar insiden tersebut tidak berdampak luas," kata dia.
Untuk itu dirinya menyerukan kepada semua tokoh agama, tokoh masyarakat, jajaran pemerintah daerah dan semua komponan warga masyarakat di Papua agar menjaga situasi keamanan tetap kondusif.
"Pemuda Katolik juga meminta semua komponen warga masyarakat di Tolikara, Papua bersama jajaran Pemda agar bahu-membahu membangun kembali rumah warga termasuk rumah ibadat yang menjadi korban dari insiden tersebut,” tutur Gustaf.
Lebih lanjut, Gustaf juga meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk memanggil Kapolri dan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN).
"Pemanggilan Kapolri dan Kepala BIN untuk memastikan institusi Polri dan BIN dapat mengambil langkah preventif guna mencegah terjadinya ganggua keamanan negara,” ucapnya.
Dia juga menyerukan agar semua tokoh agama, tokoh masyarakat, jajaran pemerintah daerah dan semua komponan warga masyarakat di Papua agar menjaga situasi keamanan tetap kondusif.
"Semua komponen warga masyarakat di Tolikara, Papua bersama jajaran Pemda agar bahu-membahu membangun kembali rumah warga termasuk rumah ibadat yang menjadi korban dari insiden tersebut. Termasuk Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar memanggil Kapolri dan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) untuk memastikan institusi Polri dan BIN dapat mengambil langkah preventif guna mencegah terjadinya terganggunya keamanan negara," ujarnya.
Editor : Jerry Massie
"Kita berharap pemerintah menangkap, mengivestigasi dan menindak pelaku kerusuhan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku," ujar pria asal NTT ini.
Bagi dia, Pemuda Katolik berpandangan, insiden tersebut tidak bernurani kemanusiaan dan melanggar prinsip-prinsip dasar hak-hak asasi manusia (HAM) karena bertepan dengan hari raya Idul Fitri. Insiden itu merongrong kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD Negara RI Tahun 1945.
Dirinya pun mendesak Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Pol. Badrodin Haiti agar segera mengambil tindakan untuk mengusut tuntas termasuk menangkap, mengivestigasi dan menindak pelaku kerusuhan tersebut sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
"Kami juga meminta Kapolri agar menambah jumlah personil Polri dan meningkatkan kesiap-siagaan agar insiden tersebut tidak berdampak luas," kata dia.
Untuk itu dirinya menyerukan kepada semua tokoh agama, tokoh masyarakat, jajaran pemerintah daerah dan semua komponan warga masyarakat di Papua agar menjaga situasi keamanan tetap kondusif.
"Pemuda Katolik juga meminta semua komponen warga masyarakat di Tolikara, Papua bersama jajaran Pemda agar bahu-membahu membangun kembali rumah warga termasuk rumah ibadat yang menjadi korban dari insiden tersebut,” tutur Gustaf.
Lebih lanjut, Gustaf juga meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk memanggil Kapolri dan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN).
"Pemanggilan Kapolri dan Kepala BIN untuk memastikan institusi Polri dan BIN dapat mengambil langkah preventif guna mencegah terjadinya ganggua keamanan negara,” ucapnya.
Dia juga menyerukan agar semua tokoh agama, tokoh masyarakat, jajaran pemerintah daerah dan semua komponan warga masyarakat di Papua agar menjaga situasi keamanan tetap kondusif.
"Semua komponen warga masyarakat di Tolikara, Papua bersama jajaran Pemda agar bahu-membahu membangun kembali rumah warga termasuk rumah ibadat yang menjadi korban dari insiden tersebut. Termasuk Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar memanggil Kapolri dan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) untuk memastikan institusi Polri dan BIN dapat mengambil langkah preventif guna mencegah terjadinya terganggunya keamanan negara," ujarnya.
Editor : Jerry Massie
COMMENTS