MEDAN - Pusat Monitoring Politik dan Hukum Indonesia (PMPHI) mengapresiasi Menko Kemaritiman Rizal Ramli yang mengkritisi kebijakan pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.
"Rizal Ramli itu seorang ekonom yang juga mantan menteri. Dia mengetahui banyak tentang problema bangsa," ujar Koordinator PMPHI, Gandi Parapat kepada SP di Medan, Sumatera Utara (Sumut), Rabu (19/8/2015).
Gandi mengatakan, sikap kritis Rizal Ramli terkait maskapai Garuda Indonesia yang membeli 30 pesawat tipe Airbus 350 XWB, dan program rencana pembangkit listrik 30 ribu megawatt, sangat positif.
"Sikap kritis Rizal Ramli ini membawa nilai positif, supaya pemerintahan Presiden Jokowi, lebih meningkatkan antisipasi dalam melaksanakan program itu. Jangan sampai program itu merugikan negara, utamanya rakyat," katanya.
Ditambahkan, Rizal Ramli merupakan sosok menteri yang kerja, kerja dan kerja. Dia bukan tipe pejabat negara yang senang menjilat pimpinan. Sikap kritis pembantu Presiden ini yang dibutuhkan membangun Indonesia.
"Sikap kritis Rizal Ramli menguntungkan negara. Ini merupakan kesempatan pemerintah untuk melakukan pembenahan jika program tersebut dilaksanakan. Sebab, Rizal bukan orang partai politik," jelasnya.
Menurutnya, Rizal Ramli mempertaruhkan jabatan dan kemampuannya dalam mengkritisi kebijakan pemerintah tersebut. "Secara politik, jika Rizal dicopot dari jabatannya, justru berdampak pada kebijakan Jokowi," sebutnya.
Sumber : suarapembaharuan
"Rizal Ramli itu seorang ekonom yang juga mantan menteri. Dia mengetahui banyak tentang problema bangsa," ujar Koordinator PMPHI, Gandi Parapat kepada SP di Medan, Sumatera Utara (Sumut), Rabu (19/8/2015).
Gandi mengatakan, sikap kritis Rizal Ramli terkait maskapai Garuda Indonesia yang membeli 30 pesawat tipe Airbus 350 XWB, dan program rencana pembangkit listrik 30 ribu megawatt, sangat positif.
"Sikap kritis Rizal Ramli ini membawa nilai positif, supaya pemerintahan Presiden Jokowi, lebih meningkatkan antisipasi dalam melaksanakan program itu. Jangan sampai program itu merugikan negara, utamanya rakyat," katanya.
Ditambahkan, Rizal Ramli merupakan sosok menteri yang kerja, kerja dan kerja. Dia bukan tipe pejabat negara yang senang menjilat pimpinan. Sikap kritis pembantu Presiden ini yang dibutuhkan membangun Indonesia.
"Sikap kritis Rizal Ramli menguntungkan negara. Ini merupakan kesempatan pemerintah untuk melakukan pembenahan jika program tersebut dilaksanakan. Sebab, Rizal bukan orang partai politik," jelasnya.
Menurutnya, Rizal Ramli mempertaruhkan jabatan dan kemampuannya dalam mengkritisi kebijakan pemerintah tersebut. "Secara politik, jika Rizal dicopot dari jabatannya, justru berdampak pada kebijakan Jokowi," sebutnya.
Sumber : suarapembaharuan
COMMENTS