CIANJUR - Sejak Januari hingga September 2015 sudah 52 orang warga Cianjur positif AIDS, demikian catatan Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Penderita-penderita ini dianggap KPA sebagai yang telat ditemukan. Berbeda dengan daerah lain, penderita ditemukan sejak masih menderita HIV (human immunodeficiency virus infection).
Di Cianjur penderita ditemukan setelah status penyakitnya menjadi AIDS (acquired immune deficiency syndrome).
"Susah kalau sudah Aids, vonisnya tiga sampai empat minggu meninggal, kalau HIV masih bisa diobati dengan terapi ARV (anti retroviral) dan kemungkinan sembuh masih tinggi," ujar Sekretaris KPA Cianjur, Hilman di Cianjur, Minggu (20/9/2015).
KPA sendiri memiliki target tahun ini untuk menemukan pengidap HIV sebanyak 110 orang. "Masih ada waktu untuk mencapai target itu," ujar Hilman.
Ditambahkan Hilman, hal yang memalukan adalah penyebab AIDS itu didominasi oleh kasus-kasus seksualitas.
Sumber : Tribunnews
Penderita-penderita ini dianggap KPA sebagai yang telat ditemukan. Berbeda dengan daerah lain, penderita ditemukan sejak masih menderita HIV (human immunodeficiency virus infection).
Di Cianjur penderita ditemukan setelah status penyakitnya menjadi AIDS (acquired immune deficiency syndrome).
"Susah kalau sudah Aids, vonisnya tiga sampai empat minggu meninggal, kalau HIV masih bisa diobati dengan terapi ARV (anti retroviral) dan kemungkinan sembuh masih tinggi," ujar Sekretaris KPA Cianjur, Hilman di Cianjur, Minggu (20/9/2015).
KPA sendiri memiliki target tahun ini untuk menemukan pengidap HIV sebanyak 110 orang. "Masih ada waktu untuk mencapai target itu," ujar Hilman.
Ditambahkan Hilman, hal yang memalukan adalah penyebab AIDS itu didominasi oleh kasus-kasus seksualitas.
Sumber : Tribunnews
COMMENTS