SURABAYA - Aktivis petani Salim Kancil dibunuh secara sadis oleh puluhan orang di Desa Selok Awar-Awar, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, pada Sabtu 26 September 2015.
Anggota Tim Investigasi Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) Surabaya, Fatkhul Khoir langsung ke lokasi untuk mengetahui ikhwal kasus tersebut.
Dari keterangan warga yang didapatnya, ada hal yang mengagetkan mereka petugas investigasi. Tubuh Salim semula tidak mempan dibacok atau dilukai dengan senjata tajam oleh para pelaku.
"Hampir semua siksaan dengan benda tajam yang ditujukan ke tubuh Salim seolah tidak mempan. Karena tidak bisa dilukai dan balai desa masih ramai, pelaku membawa Salim melewati jalan kampung menuju makam sepi," kata Khoir.
Di tempat itu, Salim dikeroyok lagi. Kepala Salim dihantam batu dan para pelaku memukulinya hingga ambruk. Lehernya juga dilukai dengan gergaji. Di tempat itulah Salim tewas. Di sekitar jasadnya berserakan kayu & batu.
Kejadian itu merupakan bukti bahwa perlindungan warga yang berjuang mempertahankan lingkungan dan ruang hidupnya belum terjamin. Padahal, sebelum kejadian aktivis petani sudah mengadu ke polisi bahwa mereka mendapat ancaman.
"Jika pihak kepolisian memiliki kesungguhan untuk melindungi keselamatan warga, sejatinya peristiwa tragis ini tidak perlu harus terjadi," pungkasnya.
Sumber : Okezone.com
COMMENTS