FOKUSMANADO.com - Frederic C. Jean Salvi alias Ali, 41, yang diduga memengaruhi seorang sopir truk untuk memenggal kepala seorang pemilik pabrik berkewargenegaraan Amerika Serikat di Lyon, Prancis Juli lalu pernah mengunjungi Bandung, Jawa Barat dan merupakan buron Densus 88/Antiteror.
"Itu memang benar keliatannya Salvi yang dulu kita cari terkait kepemilikan kendaraan yang terpakir di Cibiru, Bandung," kata Pjs Kadensus Kombes Eddy Hartono pada Beritasatu.com, Jumat (20/11).
Mobil yang dimaksud Eddy adalah Mitsubishi Galant B 1600 KE yang diberikan pada Hamzah alias Helmi Purwandani dan Fachri Tanjung. Dua terduga teroris itu dibekuk di Cibiru pada 2010 lalu.
Bersama mereka juga ada tiga orang lain yang dibekuk saat itu yaitu Muhammad Iqbal, Kurnia Widodo alias Bobi, dan Abdul Ghofur.
Saat itu mereka mengaku membuat peledak dan mencoba meledakkannya di Gunung Kareumbi, Sumedang, Jawa Barat. Mereka mengaku kegiatan itu hanya untuk latihan jika kelak berjihad.
Selain itu, mereka hanya ingin mengetahui cara membuat dan meledakkan bom mobil tapi tanpa ada rencana melakukan teror.
Hanya selang dua hari dan penangkapan komplotan Cibiru itu, saat itu, Densus 88 menangkap Abu Bakar Ba'asyir di Banjar Patroman, Jawa Barat.
"Kami akan koordinasi dengan otoritas setempat terkait Salvi," lanjut Eddy.
Salvi saat itu diketahui telah menikah dengan seorang wanita berkebangsaan Maroko. Dia lahir di Pontarlier, Prancis, 46 tahun lalu dan kini diketahui tinggal di Leicester, Inggris.
Salvi berada di Bandung selama tiga bulan dan memberikan bantuan mobil sebelum dicari Densus dan dinyatakan buron sejak 9 Agustus 2010. Salvi pernah membantah dia terlibat plot Cibiru.
"Itu memang benar keliatannya Salvi yang dulu kita cari terkait kepemilikan kendaraan yang terpakir di Cibiru, Bandung," kata Pjs Kadensus Kombes Eddy Hartono pada Beritasatu.com, Jumat (20/11).
Mobil yang dimaksud Eddy adalah Mitsubishi Galant B 1600 KE yang diberikan pada Hamzah alias Helmi Purwandani dan Fachri Tanjung. Dua terduga teroris itu dibekuk di Cibiru pada 2010 lalu.
Bersama mereka juga ada tiga orang lain yang dibekuk saat itu yaitu Muhammad Iqbal, Kurnia Widodo alias Bobi, dan Abdul Ghofur.
Saat itu mereka mengaku membuat peledak dan mencoba meledakkannya di Gunung Kareumbi, Sumedang, Jawa Barat. Mereka mengaku kegiatan itu hanya untuk latihan jika kelak berjihad.
Selain itu, mereka hanya ingin mengetahui cara membuat dan meledakkan bom mobil tapi tanpa ada rencana melakukan teror.
Hanya selang dua hari dan penangkapan komplotan Cibiru itu, saat itu, Densus 88 menangkap Abu Bakar Ba'asyir di Banjar Patroman, Jawa Barat.
"Kami akan koordinasi dengan otoritas setempat terkait Salvi," lanjut Eddy.
Salvi saat itu diketahui telah menikah dengan seorang wanita berkebangsaan Maroko. Dia lahir di Pontarlier, Prancis, 46 tahun lalu dan kini diketahui tinggal di Leicester, Inggris.
Salvi berada di Bandung selama tiga bulan dan memberikan bantuan mobil sebelum dicari Densus dan dinyatakan buron sejak 9 Agustus 2010. Salvi pernah membantah dia terlibat plot Cibiru.
COMMENTS