MANADO - Dalam menyambut Natal dan Tahun Baru, pemerintah kabupaten/kota se-Sulut bakal jor-joran menghabiskan anggaran. Menurut data yang dirangkum, hingga posisi 31 Oktober, realisasi APBD Pemprov Sulut masih di angka 56,34 persen. Atau sekira Rp1,9 triliun dari pagu Rp2,9 triliun. Begitu juga dengan APBN se-Sulut, baik Pemprov dan kabupaten/kota. Dari pagu sekira Rp10,6 triliun, SKPD dan satuan kerja (Satker) se-Sulut, baru bisa menyerap sekira 51,1 persen, atau sekira Rp5,4 triliun.
Jika diasumsikan, dari sisa APBD Pemprov dan APBN se-Sulut, masih ada sekira Rp7,3 triliun (selengkapnya baca grafis, red). Praktis, ada Rp7,3 Triliun yang siap digelontorkan di penghujung tahun. Dana fantastis yang tersisa di akhir tahun tersebut, menurut Kabid Pengendalian dan Pelaporan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sulut Dr Mutu Mokoginta, merupakan suatu kebiasaan.
“Memang, saat-saat akhir tahun seperti ini selalu saja ada banyak dana. Biasanya, diakibatkan karena proses lelang, sehingga proyek tertunda dan dikebut di bulan-bulan akhir seperti ini,” bebernya.
Namun begitu, dijelaskan Mokoginta, posisi APBN yang masih sekira setengah dari pagu anggaran tersebut, masih sangat rendah. “Harusnya, di akhir Oktober, presentasenya sudah capai 75 persen. Sisanya berprogres di bulan November dan Desember. Satker dan SKPD sejak awal tahun harusnya berprogres delapan persen per bulan,” tambahnya.
Sumber :Manadopost
COMMENTS