JAKARTA – Jumlah kecelakaan jalan raya pada 2014 tercatat 95.906 kejadian. Dari angka tersebut, tercatat korban meninggal dunia mencapai angka 28.297 jiwa.
Faktor kecelakaan itu sendiri, menurut Kombes Pol Unggul Sedyantoro, Analis Kebijakan Madya Bidang Dikmas Korlantas Polri, disebabkan oleh kendaraan yang melaju dengan kecepatan tinggi.
“Faktor kecepatan menyumbangkan 40 persen dari kecelakaan di jalan raya,” ujar Unggul di acara Indonesia Road Safety Award (IRSA) 2015 di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Kamis (3/12/2015).
Dijelaskan Unggul, kendaraan yang mengalami kecelakaan dalam kondisi kecepatan tinggi biasanya terjadi di tikungan atau saat mendahului kendaraan lain. Biasanya pengendara itu tidak bisa memperkirakan waktu yang tepat.
Lebih dari itu, faktor kecelakaan di jalan raya juga disebabkan oleh perubahan perilaku dimana semua orang ingin serba cepat. Karena, masyarakat sudah dimanjakan oleh industri otomotif.
“Industri sepeda motor sekarang ini jumlah produksinya saja sudah banyak dan sekarang ini untuk mendapatkan kendaraan khususnya sepeda motor sangat mudah tidak seperti dulu,” ujar Unggul.
Sumber : Kompas.com
Jumlah Lakalantas 2014 yakni 95.906 Kejadian
JAKARTA – Jumlah kecelakaan jalan raya pada 2014 tercatat 95.906 kejadian. Dari angka tersebut, tercatat korban meninggal dunia mencapai angka 28.297 jiwa.
Faktor kecelakaan itu sendiri, menurut Kombes Pol Unggul Sedyantoro, Analis Kebijakan Madya Bidang Dikmas Korlantas Polri, disebabkan oleh kendaraan yang melaju dengan kecepatan tinggi.
“Faktor kecepatan menyumbangkan 40 persen dari kecelakaan di jalan raya,” ujar Unggul di acara Indonesia Road Safety Award (IRSA) 2015 di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Kamis (3/12/2015).
Dijelaskan Unggul, kendaraan yang mengalami kecelakaan dalam kondisi kecepatan tinggi biasanya terjadi di tikungan atau saat mendahului kendaraan lain. Biasanya pengendara itu tidak bisa memperkirakan waktu yang tepat.
Lebih dari itu, faktor kecelakaan di jalan raya juga disebabkan oleh perubahan perilaku dimana semua orang ingin serba cepat. Karena, masyarakat sudah dimanjakan oleh industri otomotif.
“Industri sepeda motor sekarang ini jumlah produksinya saja sudah banyak dan sekarang ini untuk mendapatkan kendaraan khususnya sepeda motor sangat mudah tidak seperti dulu,” ujar Unggul.
Sumber : Kompas.com
0 komentar: