KERJA cepat dari tim Polda Sulut dan Polres Minsel patut diapresiasi. Namun kini tim Barracuda dan Manguni sedang memburu pelaku terkait kisruh di Desa Basaan, Kecamatan Ratatotok, Kabupaten Mitra. Bahkan kini aparat kepolisian sedang memburu pelaku yang menyebarkan informasi ‘palsu’, dimana konflik Basaan tersebut berhubungan dengan SARA.
Kapolda Sulut Brigjen Pol Wilmar Marpaung melalui juru bicaranya AKBP Wilson Damanik Sabtu (26/3/2016) mengungkapkan bahwa informasi itu tidak benar dan kini pihaknya akan mencari oknum yang menyebarkan informasi itu. Lanjut kata dia, informasi itu telah meresahkan masyarakat Sulut, terutama antar umat beragama.
“Bukan di Desa Basaan saja yang merasakan dampak dari info itu, tetapi seluruh masyarakat Sulut,” tegas jendral bintang satu asal Batak ini. Dilokasi sendiri, petugas gabungan Polri dan TNI telah menggelar razia di rumah warga dan mendapati ratusan senjata jenis parang, panah wayer, tumbak, jubi, senjata angin, senjata rakitan, bom ikan dan bom molotov.
Petugas juga saat ini telah mengamankan belasan warga yang diduga terlibat dalam insiden itu. “Belasan warga yang diamankan masih diperiksa, jika terbukti langsung kita tahan,” sambungnya sembari menambahkan jika pelaku brutal tragedi Basaan akan ditindak tegas.
Seperti dikabarkan sebelumnya konflik yang terjadi di Desa Basaan terjadi Jumat hingga Sabtu pagi. Kapolda Sulut dengan tegas mengatakan, tragedi yang terjadi di Basaan tidak ada unsur SARA seperti yang diinformasikan masyarakat.
“Jadi Tragedi di Basaan Mitra tidak ada kaitannya dengan SARA. Isu SARA itu tidak benar. Itu terjadi karena adu cekcok antara pemuda di sana. Jadi isu SARA ini tidak benar,” kata dia. Perselisihan kata Kapolda, berawal Jumat (25/03/2016) malam, di rumah salah satu warga Basaan yang sedang mengadakan acara, kemudian berlanjut hingga Sabtu (26/03/2016). “Suasana sempat tenang, namun berlanjut keesokan harinya,” tandasnya.
Ia pun telah memerintahkan Tim Barracuda dan Manguni untuk memburu para pelaku. Selain memburu pelaku, petugas juga diperintahkan untuk menggelar rasia senjata tajam dan minuman keras di daerah tersebut. “Saya sudah instruksikan anggota siaga. Tim Barracudan dan Manguni juga saat ini sedang memburu pelaku pembakaran. Jika ketemu kita tindak tegas,” katanya.
Ia pun meminta kepada masyarakat Basaan untuk tidak terpancing dengan tindakan yang dilakukan oknum-oknum pembuat rusuh yang sementara diburu pihaknya itu. “Jangan panik dan jangan terpancing. Serahkan semua masalah ini kepada polisi. Kami pasti akan mencari solusi untuk menyelesaikan masalah ini secepatnya. Yang pasti pelakunya akan kita tindak tegas,” paparnya.
Kendati tidak ada korban jiwa dalam peeistiwa itu, namun kerugian materil ditaksir mencapai ratusan juta rupiah. Kisruh di Basaan sendiri sempat membuat tegang masyarakat sekitar.
Kapolda Sulut Brigjen Pol Wilmar Marpaung melalui juru bicaranya AKBP Wilson Damanik Sabtu (26/3/2016) mengungkapkan bahwa informasi itu tidak benar dan kini pihaknya akan mencari oknum yang menyebarkan informasi itu. Lanjut kata dia, informasi itu telah meresahkan masyarakat Sulut, terutama antar umat beragama.
“Bukan di Desa Basaan saja yang merasakan dampak dari info itu, tetapi seluruh masyarakat Sulut,” tegas jendral bintang satu asal Batak ini. Dilokasi sendiri, petugas gabungan Polri dan TNI telah menggelar razia di rumah warga dan mendapati ratusan senjata jenis parang, panah wayer, tumbak, jubi, senjata angin, senjata rakitan, bom ikan dan bom molotov.
Petugas juga saat ini telah mengamankan belasan warga yang diduga terlibat dalam insiden itu. “Belasan warga yang diamankan masih diperiksa, jika terbukti langsung kita tahan,” sambungnya sembari menambahkan jika pelaku brutal tragedi Basaan akan ditindak tegas.
Seperti dikabarkan sebelumnya konflik yang terjadi di Desa Basaan terjadi Jumat hingga Sabtu pagi. Kapolda Sulut dengan tegas mengatakan, tragedi yang terjadi di Basaan tidak ada unsur SARA seperti yang diinformasikan masyarakat.
“Jadi Tragedi di Basaan Mitra tidak ada kaitannya dengan SARA. Isu SARA itu tidak benar. Itu terjadi karena adu cekcok antara pemuda di sana. Jadi isu SARA ini tidak benar,” kata dia. Perselisihan kata Kapolda, berawal Jumat (25/03/2016) malam, di rumah salah satu warga Basaan yang sedang mengadakan acara, kemudian berlanjut hingga Sabtu (26/03/2016). “Suasana sempat tenang, namun berlanjut keesokan harinya,” tandasnya.
Ia pun telah memerintahkan Tim Barracuda dan Manguni untuk memburu para pelaku. Selain memburu pelaku, petugas juga diperintahkan untuk menggelar rasia senjata tajam dan minuman keras di daerah tersebut. “Saya sudah instruksikan anggota siaga. Tim Barracudan dan Manguni juga saat ini sedang memburu pelaku pembakaran. Jika ketemu kita tindak tegas,” katanya.
Ia pun meminta kepada masyarakat Basaan untuk tidak terpancing dengan tindakan yang dilakukan oknum-oknum pembuat rusuh yang sementara diburu pihaknya itu. “Jangan panik dan jangan terpancing. Serahkan semua masalah ini kepada polisi. Kami pasti akan mencari solusi untuk menyelesaikan masalah ini secepatnya. Yang pasti pelakunya akan kita tindak tegas,” paparnya.
Kendati tidak ada korban jiwa dalam peeistiwa itu, namun kerugian materil ditaksir mencapai ratusan juta rupiah. Kisruh di Basaan sendiri sempat membuat tegang masyarakat sekitar.
COMMENTS