Gubernur Sulut, Olly Dondokambey/ist |
Manado - Sektor pertanian Sulawesi Utara (Sulut) sangat memperhatinkan. Dengan jumlah yang tak banyak lagi, nilai Tukar Petani (NTP) ikut merangkak jauh dari harapan.
Badan Pusat Statistik (BPS) Sulut, merilis pada September 2017 naik 0,79 persen; dari nilai 92,26 pada bulan Agustus naik menjadi 92,99. Secara umum, kenaikan NTP disebabkan oleh penurunan harga komoditi konsumsi rumah tangga. Nilai NTP secara YoY (tahun ke tahun) juga masih mengalami penurunan 2,95 persen.
Hal itu menandakan Pengeluaran petani lebih besar dari pendapatan jika NTP masih berada di posisi dibawah 100. Atas fenomena ini, Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Sulut Melki Suawah, hal itu menggambarkan kesejahteraan petani masih jauh dari harapan.
"Dengan anggaran yang digelontorkan disektor pertanian berbanding terbalik dengan kesejahteraan petani," ujarnya, senin (02/10/17).
Mantan senat Mahasiswa Fakultas Pertanian Unsrat ini menambahkan sangat memiriskan jika Sulut memiliki masyarakat yang berprofesi petani dan berkehidupan jauh dari cukup.
"Karena OD menyukai sektor pertanian, jadi tidak mungkin tidak di perhatikan. Jangan sampai Dinas Pertanian dan Peternakan hanya membuat program yang tidak menyentuh masyarakat," terangnya, kepada media ini.
Melki menjelaskan program kerja Instansi terkait jangan sampai hanya sebatas program saja untuk menyenangkan pemimpin tapi juga harus benar-benar menyentuh kepada petani.
"Dengan NTP dibawah, seperti menampar Pemerintah. Jangan sampai pemimpin dinina bobokan dengan program besar anggaran besar tapi tidak menyentuh petani," tegasnya. (Arman)
COMMENTS