Ilustrasi Pemadaman Listrik (foto:ist) |
Minsel - Fenomena sering terjadinya pemadaman saat ini, nampaknya membuat berang warga di Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel).
Kekesalan itu diungkapkan warga karena pemadaman yang acapkali dilakukan Pembangkit Listrik Negara (PLN), tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.
"Kalau seandainya ini karna faktor alam kami sangat memahami tapi, kalau ini faktor kelalaian sebagai konsumen yang merasa di rugikan tidak bisah menerimah begitu saja," ujar Herry Korua warga desa Wakan.
Senada, warga desa Tewasen kecamatan Amurang Barat, Raidy Pangkey Pondos mengatakan pemadaman secara sepihak ini sangat merugikan warga yang berjualan.
"PLN hanya bisa menagih iuran listrik tapi, mereka tidak tahu yang kami alami. Dikala kita sementara berjualan tidak ada aliran listrik, usaha kita juga terhenti," keluhnya, pada media ini.
Nasib yang sama dialami Yulhi Kumolontang dari desa Tewasen juga. Dirinya mengakui penurunan omset usaha saat pemadaman listrik terjadi.
"Biasanya kalu malam bagini omset warung lima ratus sampai enam ratus ribu rupiah kalau listrik padam seperti ini torang dapa so tinggi seratus ribu rupiah. Torang minta, PLN harus kase tau itu alasan kiapa sering mati lampu," pintanya, senin (15/10/2017). (Atho)
COMMENTS