Direktur RSUD Noongan, Enrico Rawung (Foto:Ist) |
Manado - Direktur RSUD Noongan Dr Enrico Rawung MARS menjawab polemik terkait puluhan Tenaga Harian Lepas (THL) yang melakukan aksi damai di kantor DPRD Sulut, lantara hanya mendapatkan honor 1.400.000 meski telah bekerja dari 5-7 tahun.
Menurut Rawung kepada media dirinya baru memimpin RSUD Noongan. Jadi permasalahan tersebut sudah ada dari manajemen lama.
"Perlu saya sampaikan bahwa masalah ini adalah masalah warisan akibat kebijakan direktur sebelumnya," terangnya, senin (06/11/2017).
Dirinya menambahkan perekrutan THL atau Kemitraan dilakukan karena kebutuhan Rumah Sakit.
"Karena kebutuhan pelayanan merekrut THL kemitraan sejumlah 68 orang sementara dana yang tersedia hanya untuk 35 orang," tungkasnya.
Dijelaskan Rawung saat itu ada 33 orang yang bersedia bekerja sebagao tenaga Sukarela dengan pernyataan diatas materai.
"Dengan kesepakatan gaji untuk 35 orang yang tertata dibagi rata untuk sejumlah 68 orang, dengan demikian mereka menerima gaji masing2 Rp. 1.400.000,- per bulan, Sejak awal tahun 2016," katanya.
Rawung menjelaskan lagi, selain gaji tersebut mereka juga menerima jasa pelayanan (jasa JKN/BPJS dan jasa umum) sehingga rata-rata take home pay mereka diatas 2 jutaan.
"Tahun ini mereka menuntut agar mereka semua bisa menerima gaji THL full sesuai UMP dan kami sementra memperjuangkan hal tersebut tertata di APBD 2018, mudah2an bisa disetujui dalam pembahasan APBD 2018," tuturnya. (Arman)
COMMENTS