Saat Hearing Tengah Berlangsung |
Manado - Sering memberikan alasan "Klasik" terkait pemadaman yang keseringan, PLN Suluttenggo nyatanya membuat Komisi III DPRD Sulut berang di hearing, rabu (22/11).
Sering terjadi pemadaman akhir-akhir ini, membuat para legislator Sulut memanggil pihak PLN. Terlebih, sebelumnya lontaran kekecewaan wakil rakyat mulai mekar saat terjadi pemadaman ketika Presiden RI berada di Kota Manado beberapa waktu lalu.
Hingga akhirnya para, komisi III DPRD Sulut melakukan hearing bersama komisi III, rabu (22/11). Namun, alasan yang dilontarkan PLN, pemadaman terjadi akibat gangguan dari pohon.
Alasan tersebut, dinilai para legislator Komisi III sebagai alasan yang klasik dan tak pernah bisa diselesaikan pihak PLN.
"Jika dibandingkan dengan PLN di Pulau Jawa, pemadaman tidak sering terjadi. Padahal sama perusahaan, sama managemen. Jika hanya beralasan klasik baik itu pohon atau hal lain, sama saja di Jawa juga ada pohon. Jika hal ini terus-terusan terjadi, masyarakat bisa tidak percaya kepada PLN sedangkan PLN perusahaan besar yang mengurus hajat hidup masyarakat banyak. Penyakit pemadaman PLN di Sulut seperti menular atau terus-terusan terjadi. Bahkan seperti sakit kudis, sembuh di satu tempat timbul di tempat lain. Kalau alasan klasik seperti ini terus, saya rasa tidak dipercayai masyarakat," tegas anggota Komisi III, Ayub Albugis.
Ayub menilai PLN harus menyajikan solusi karena ini listrik merupakan kebutuhan utama masyarakat.
"Harus ada solusi PLN kedepan, harus profesional. PLN harus seperti dokter kandungan, harus 24 jam siaga," katanya seraya menambahkan jika sampai saat ini PLN selalu memberikan janji-janji atau angin surga terkait tidak akan terjadinya pemadaman lagi.
Bahkan, Ayub menilai alasan PLN terjadi pemadaman listrik untuk persiapan di bulan desember nanti kurang tepat.
"Tadi ada statemen bilamana Desember nanti tidak akan terjadi pemadaman. Kita harus ingat, jangan jadikan Desember sebagai momen urgen. Kita hidup bukan hanya bulan Desember, Januari-November juga kita butuh listrik," semprotnya.
Sebelumnya, GM PT PLN Area Manado Paulce Mangundap beralasan, pemadaman akibat cuaca ekstrem dan banyak melaksanakan pemadaman terencana karena ingin mempersiapkan pada hari besar (Desemner, red) nanti tidak akan padam dalam artian pemeliharaan.
"Kita ketahui bersama, banyak sampah di Manado akibat pemangkasan pohon yang mengganggu jaringan listrik. Jadi, penyebab utama ada di pohon dan sudah melaksanakan pemangkasan dari Bitung sampai Ratahan. Selain itu kami melakukan perbaikan konstruksi," sebut Mangundap.
Selain itu, Manager Area Penyaluran dan Pengatur Beban (AP2B) PT PLN Suluttenggo, Sugeng Hidayat pemadaman sering terjadi karena hal teknis dan nonteknis.
"Masalah cuaca ekstrem dan pemangkasan pohon menjadi masalah teknis. Selain itu ada juga perbaikan-perbaikan jaringan. Sedangkan masalah non teknis yang terjadi bisa saja karena ada sabotase," katanya.
Sementara itu ketua Fraksi Gerindra, Juddy Moniaga yang juga anggota komisi III mengatakan PLN selalu memberikan alasan yang seolah-olah tidak dapat diselesaikan.
"Berani mengambil jabatan, berarti berani menerima tanggung jawab. Masalah pemadaman yang masih saja terus terjadi dan dilakukan PT PLN, sebaiknya jajaran pimpinan memundurkan diri," ungkap politisi partai Gerindra. (Arman)
COMMENTS