![]() |
Ketua DPW PAN Sulut Sehand Salim Landjar saat dilantik (foto:ist) |
Manado - Ketua DPW PAN Sulut Sehand Salim Landjar diterpa cobaan di internal partai jelang Pilkada serentak 2018. Kabar tak sedap yang sempat terdengar terkait beberapa kader DPW yang mengundurkan diri kini terjawab.
Kepada media ini beberapa kader mangkui kabar tersebut. Seperti yang diutarakan Wakil Ketua DPW PAN Sulut, Basso Affandi sebagai ketua Biro Multimedia dan Cyber jika dirinya mengudurkan diri karena tidak bisa sepaham dengan ketua DPW Sulut.
"Kita jelas mundur karena tidak sepaham dengan model managemen Sehan Landjar," ujar Basso, senin (15/01).
Basso yang disahkan dalam SK bernomor PAN/A/Kpts/KU-SJ/030/IV/2016 mengatakan model kepemimpinan Sehand terlalu tiba massa tiba akal atau nanti terfikirkan baru dilaksanakan.
"Model management (Sehand) tiba masa tiba akal," beber salah satu aktivis ini.
Selain Basso ada juga ketua DPD PAN Minahasa Selatan (Minsel) Greetha Ngau yang menyatakan diri mundur, Greetha menilai Sehand tak bisa menengahi kader-kader sehingga terkesan tidak selaras.
"Mundur karena saya ingin fokus mengurus keluarga dan usaha oleh dan juga karena rasa kecewa dengan kepemimpinan ketua DPW yang tidak bisa merangkul kader kader partai sehingga terpecah belah," ungkap Greetha yang juga sebagai Wakil Bendahara DPW.
Dari data yang dihimpun media ini, ada lima kader menyatakan diri mundur yakni Basso Affandi (Wakil Ketua DPW), Sri Ade Ngali, SH (Wasek DPW), Riva Tompodung, S. Sos (Wakil bendahara DPW), Irianti Mahadi, SH (Wakil ketua DPW), Gretha Ngau (Ketua DPD PAN Minsel).
Sementara itu, Sekertaris DPW PAN Sulut, Felmy Jackline Pelleng ketika dikonfirmasi tak menanggapi pertanyaan terkait pengunduran diri beberapa kader potensial partai yang telah duduk sebagai Pengurus DPW. (Arman)
COMMENTS